Bogor (Antara Megapolitan) - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Herry Suhardiyanto optimistis penyelenggaraan Festival Bunga dan Buah Nusantara (FBBN) dapat mendorong peningkatan produktivitas bunga dan buah lokal agar mampu bersaing terutama menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.

"Kita perlu mempersiapkan diri sebaik-baiknya, kalau tidak dengan adanya MEA akan banyak buah impor yang masuk," kata Rektor dalam pembukaan rangkaian FBBN 2015 di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat.

Dikatakannya, Indonesia kaya akan sumber daya terutama bunga dan buah, akan tetapi belum semuanya mampu diberdayakan oleh masyarakat. Seperti yang terjadi saat ini, buah-buah Indonesia belum mendapat pasar internasional. Walau demikian beberapa buah nusantara sudah mulai memasuki pasar internasional.

"Tetapi masih banyak yang perlu kita benahi lagi, agar produktivitas buah nusantara dapat meningkat dan menguasai pasar internasional," katanya.

Ia mengatakan berdasarkan data Badan Pusat Statistik periode 2009-2012, terdapat 22 jenis buah yang pertumbuhannya baru 0,6 persen. Bahkan beberapa jenis buah mengalami penurunan ekspor.

"Angka ekspor buah kita saat ini hanya 1,39 persen," katanya.

Jadi, lanjutnya, produksi buah, sayur, ikan, daging dan susu dan telor dalam negeri sudah mulai banyak yang bergeser. Kalau tidak diperkuat dengan sistem pangan, termasuk buah nasional. Mungkin negara akan menyaksikan buah impor masuk ke Indonesia.

"Perlu dikembangkan sistem pengusaha, karena selama ini petani buah kita masih bersifat subsistem, hanya memiliki beberapa pohon, dan tersebar di sejumlah perkarangan rumah. Budidaya juga tidak diperhatikan, menggunakan teknologi sederhana, tidak efisien dan terpencar," katanya.

Lebih lanjut Herry mengatakan, perlu ada kelembagaan produksi nasional buah nusantara, kepemimpinan dan sumber daya manusia yang kompeten, inovasi dan teknologi dan banyak hal yang harus dilakukan untuk memperkuat, pengembangan sistem, dan menajemen.

"Upaya ini harus kita galakkan, melalui Festival Bunga dan Buah Nusantara ini. Dan upaya itu mendapat respon dari presiden pada saat beraudiensi, yang mengusulkan agar kita kembangkan buah dengan pola orchat yakni pola optimum," katanya.

Saat ini, kata dia, ada 12 jenis buah utama yang sedang dikembangkan, terbagi atas enam buah untuk tujuan domestik dan ekspor yakni buah jeruk, pepaya, durian dan pisang. Dan enam jenis lainnya untuk kebutuhan ekspor yakni manggis, mangga, alpukat dan salak.

"Kita banyak potensi jeruk, tetapi kita mengimpor jeruk. Ini harus kita ubah, mari kita gegap gempitakan semangat produksi, yang potensial dikembangkan. Kesulitan investasi agar dapat ruang hari ini di Festival Bunga dan Buah Nusantara," kata Herry.

Pembukaan rangkaian Festival Bunga dan Buah Nusantara 2015 telah dilangsungkan hari ini, hadir dalam pembukaan Menteri Koperasi dan UMKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Bupati Bogor Nurhayanti, dan sejumlah unsur Muspida Kota dan Kabupaten Bogor.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015