Bogor (Antara Megapolitan) - Mahasiswa IPB menciptakan krim penyembuh luka bagi penderita diabets dari limbah ikan yang selama ini dibuang begitu saja oleh sebagian masyarakat maupun industri.
"Produk krim penyebuh luka diabets ini kami beri nama diabetrin," kata Wekson Bagariang, salah satu dari tiga mahasiswa yang menciptakan krim penyembuh luka diabetes di Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Dia menjelaskan krim diabetrin diformulasi berbasis kitosan dari pen cumi dan kolagen ikan. Bioproduk kesehatan tersebut telah diikutsertakan dalam ajang lomba Inovasi IPTEK Pemuda Nasional 2015 yang diselenggarakan 10 November lalu.
"Harapan kami, hasil ciptaan ini dapat membantu menyembuhkan luka diabetes yang dialami para penderita diabet secara efektif dan halal," kata Wekson.
Lebih lanjut dikatakannya, diabetrin diyakini akan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat lokal, khususnya nelayan dan pedagang ikan karena limbah yang mereka hasilkan memiliki nilai tambah.
Selain itu, produk ini juga dapat mendorong mengurangi pencemaran lingkungan perairan dari limbah perikanan.
"Dalam pengembangan produk ini, kami berharap produksi skala kecil hingga menengah, serta pemasaran awal produk dapat bekerja sama dengan PT Bogor Life Science and Teknologi selaku holding company IPB," katanya.
Wekso menambahkan, inovasi tersebut tercipta dari hasil kerja sama tim mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB yang beranggotakan tiga orang, yakni Wekson Bagriang dari Departemen THP, dan Kaisar Akhir dari ITK.
Dalam pengajuan di Lomba Inovasi IPTEK Pemuda Nasional 2015, pada proses awal dilakukan terhadap 145 proposal rencana bisnis dan diskripsi produk secara nasional oleh tim juri yang ditentukan oleh Kementerian Pemuda dan Olah Raga untuk memilih 30 besar finalis yang maju dalam tahap final, yakni presentasi proposal rencana bisnis serta produk.
Produk diabetrin lolos sebagai finalis. Dalam tahap presentasi, dengan penilian tim juri, tim mahasiswa IPB meraih hadiah Rp10 juta dari Kementerian Pemuda dan Olah Raga sebagai finalis Inovasi IPTEK Pemuda Nasional 2015.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Produk krim penyebuh luka diabets ini kami beri nama diabetrin," kata Wekson Bagariang, salah satu dari tiga mahasiswa yang menciptakan krim penyembuh luka diabetes di Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Dia menjelaskan krim diabetrin diformulasi berbasis kitosan dari pen cumi dan kolagen ikan. Bioproduk kesehatan tersebut telah diikutsertakan dalam ajang lomba Inovasi IPTEK Pemuda Nasional 2015 yang diselenggarakan 10 November lalu.
"Harapan kami, hasil ciptaan ini dapat membantu menyembuhkan luka diabetes yang dialami para penderita diabet secara efektif dan halal," kata Wekson.
Lebih lanjut dikatakannya, diabetrin diyakini akan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat lokal, khususnya nelayan dan pedagang ikan karena limbah yang mereka hasilkan memiliki nilai tambah.
Selain itu, produk ini juga dapat mendorong mengurangi pencemaran lingkungan perairan dari limbah perikanan.
"Dalam pengembangan produk ini, kami berharap produksi skala kecil hingga menengah, serta pemasaran awal produk dapat bekerja sama dengan PT Bogor Life Science and Teknologi selaku holding company IPB," katanya.
Wekso menambahkan, inovasi tersebut tercipta dari hasil kerja sama tim mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB yang beranggotakan tiga orang, yakni Wekson Bagriang dari Departemen THP, dan Kaisar Akhir dari ITK.
Dalam pengajuan di Lomba Inovasi IPTEK Pemuda Nasional 2015, pada proses awal dilakukan terhadap 145 proposal rencana bisnis dan diskripsi produk secara nasional oleh tim juri yang ditentukan oleh Kementerian Pemuda dan Olah Raga untuk memilih 30 besar finalis yang maju dalam tahap final, yakni presentasi proposal rencana bisnis serta produk.
Produk diabetrin lolos sebagai finalis. Dalam tahap presentasi, dengan penilian tim juri, tim mahasiswa IPB meraih hadiah Rp10 juta dari Kementerian Pemuda dan Olah Raga sebagai finalis Inovasi IPTEK Pemuda Nasional 2015.
Editor : Andi Firdaus
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015