Direktur Utama Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Dr. dr. Astuti Giantini, menuturkan pihaknya sudah melaksanakan vaksinasi dosis lanjutan (booster) COVID-19 perdana dengan menargetkan dalam sehari sekitar 300-500 peserta sesuai dengan ketersediaan vaksin.
"Untuk sasarannya, kami mengikuti kebijakan dari Dinas Kesehatan Kota Depok saat ini yaitu untuk kelompok lansia usia 60 tahun ke atas dan pendamping lansia usia minimal 18 tahun," kata Astuti Giantini di Sentra Vaksinasi RSUI– Yayasan Wings Peduli, Depok, Rabu.
Ia mengatakan satu pendamping lansia wajib membawa minimal satu orang lansia. Vaksin booster dapat diberikan kepada peserta yang telah mendapatkan vaksin dosis ke-1 dan 2 secara lengkap dengan jenis Sinovac dengan jarak minimal 6 bulan dari dosis kedua.
Baca juga: Pemkot Depok mulai berikan vaksin booster secara gratis
Peserta juga disyaratkan telah memiliki tiket vaksin dosis lanjutan (booster) di aplikasi PeduliLindungi. Pendaftaran peserta dapat dilakukan melalui website RSUI www.rs.ui.ac.id.” ujar dr. Astuti.
Berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan RI, kombinasi vaksinasi booster yang akan diberikan mulai tanggal 12 Januari 2022 sesuai dengan pertimbangan para peneliti dalam dan luar negeri serta sudah dikonfirmasi oleh Badan POM dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
Untuk vaksin primer Sinovac atau vaksin dosis pertama dan kedua dengan Sinovac akan diberikan vaksin booster sebanyak setengah dosis dengan Pfizer atau AstraZeneca.
Untuk vaksin primer AstraZeneca atau vaksin dosis pertama dan kedua dengan AstraZeneca akan diberikan vaksin booster sebanyak setengah dosis dengan Moderna.
Baca juga: BPOM menerbitkan izin penggunaan darurat lima produk vaksin penguat antibodi
RSUI sebagai salah satu instansi kesehatan terus mendukung pemerintah dalam upaya percepatan vaksinasi COVID-19 untuk masyarakat luas dan mempermudah masyarakat dalam mendapatkan akses vaksinasi COVID-19 sehingga herd immunity dapat segera tercapai.
Sementara itu Wali Kota Depok, Mohammad Idris, mengatakan pelaksanaan kick off vaksinasi dosis lanjutan atau booster COVID-19 dengan memprioritaskan vaksinasi untuk kelompok lanjut usia (lansia) dan usia 18 tahun ke atas yang termasuk kelompok rentan atau imunokompromi.
"Program vaksin booster ini gratis untuk masyarakat. Namun diprioritaskan untuk lanjut usia dan kelompok rentan. Yang termasuk kelompok rentan ini yang memang memiliki penyakit bawaan yang memang dia harus di-booster, yang kedua dia banyak berinteraksi dengan banyak orang, seperti guru-guru, satpol PP pada orang-orang tertentu, damkar juga pada orang-orang tertentu termasuk teman-teman yang di pasar," ujar Idris.
Baca juga: Kemenko PMK: Vaksinasi booster diberikan enam bulan setelah dosis lengkap
Program vaksinasi lanjutan (booster) ini mulai dilakukan per tanggal 12 Januari 2022 atas arahan Presiden RI, Joko Widodo, yang diberikan secara gratis untuk masyarakat umum. Vaksin booster COVID-19 akan diberikan kepada masyarakat dengan syarat dan ketentuan yang dibutuhkan penerima vaksin.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Untuk sasarannya, kami mengikuti kebijakan dari Dinas Kesehatan Kota Depok saat ini yaitu untuk kelompok lansia usia 60 tahun ke atas dan pendamping lansia usia minimal 18 tahun," kata Astuti Giantini di Sentra Vaksinasi RSUI– Yayasan Wings Peduli, Depok, Rabu.
Ia mengatakan satu pendamping lansia wajib membawa minimal satu orang lansia. Vaksin booster dapat diberikan kepada peserta yang telah mendapatkan vaksin dosis ke-1 dan 2 secara lengkap dengan jenis Sinovac dengan jarak minimal 6 bulan dari dosis kedua.
Baca juga: Pemkot Depok mulai berikan vaksin booster secara gratis
Peserta juga disyaratkan telah memiliki tiket vaksin dosis lanjutan (booster) di aplikasi PeduliLindungi. Pendaftaran peserta dapat dilakukan melalui website RSUI www.rs.ui.ac.id.” ujar dr. Astuti.
Berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan RI, kombinasi vaksinasi booster yang akan diberikan mulai tanggal 12 Januari 2022 sesuai dengan pertimbangan para peneliti dalam dan luar negeri serta sudah dikonfirmasi oleh Badan POM dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
Untuk vaksin primer Sinovac atau vaksin dosis pertama dan kedua dengan Sinovac akan diberikan vaksin booster sebanyak setengah dosis dengan Pfizer atau AstraZeneca.
Untuk vaksin primer AstraZeneca atau vaksin dosis pertama dan kedua dengan AstraZeneca akan diberikan vaksin booster sebanyak setengah dosis dengan Moderna.
Baca juga: BPOM menerbitkan izin penggunaan darurat lima produk vaksin penguat antibodi
RSUI sebagai salah satu instansi kesehatan terus mendukung pemerintah dalam upaya percepatan vaksinasi COVID-19 untuk masyarakat luas dan mempermudah masyarakat dalam mendapatkan akses vaksinasi COVID-19 sehingga herd immunity dapat segera tercapai.
Sementara itu Wali Kota Depok, Mohammad Idris, mengatakan pelaksanaan kick off vaksinasi dosis lanjutan atau booster COVID-19 dengan memprioritaskan vaksinasi untuk kelompok lanjut usia (lansia) dan usia 18 tahun ke atas yang termasuk kelompok rentan atau imunokompromi.
"Program vaksin booster ini gratis untuk masyarakat. Namun diprioritaskan untuk lanjut usia dan kelompok rentan. Yang termasuk kelompok rentan ini yang memang memiliki penyakit bawaan yang memang dia harus di-booster, yang kedua dia banyak berinteraksi dengan banyak orang, seperti guru-guru, satpol PP pada orang-orang tertentu, damkar juga pada orang-orang tertentu termasuk teman-teman yang di pasar," ujar Idris.
Baca juga: Kemenko PMK: Vaksinasi booster diberikan enam bulan setelah dosis lengkap
Program vaksinasi lanjutan (booster) ini mulai dilakukan per tanggal 12 Januari 2022 atas arahan Presiden RI, Joko Widodo, yang diberikan secara gratis untuk masyarakat umum. Vaksin booster COVID-19 akan diberikan kepada masyarakat dengan syarat dan ketentuan yang dibutuhkan penerima vaksin.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022