Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengungkapkan sejumlah upaya yang dilakukan untuk mengejar capaian pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2021 hingga akhirnya berhasil melampaui target.

"Realisasi PAD Pemkab Bogor tahun 2021 mencapai 112,67 persen atau senilai Rp3,7 triliun. Target perubahan ditetapkan senilai Rp3,3 triliun," ungkap Kepala Bappenda Kabupaten Bogor, Arif Rahman di Cibinong, Bogor, Rabu.

Baca juga: Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bogor 2021 melampaui target

Menurutnya, beberapa upaya yang dilakukan selama tahun 2021 seperti optimalisasi penggalian potensi PAD sebagai sumber pendapatan daerah, peningkatan pelayanan pajak daerah dan retribusi daerah.

Kemudian, optimalisasi penagihan piutang pajak daerah dan retribusi daerah dalam upaya percepatan penerimaan pajak daerah, relaksasi pajak daerah dan retribusi daerah bagi masyarakat yang masih dalam pemulihan ekonomi dan sosial.

Baca juga: Bogor "pede" tingkatkan target PAD pada KUA-PPAS tahun 2022

Selanjutnya, optimalisasi pengendalian dan evaluasi pendapatan daerah, serta penguatan regulasi dalam pengelolaan pajak daerah dan retribusi daerah.

Arif menyebutkan, selama pandemi pihaknya memperbanyak tempat pembayaran pajak daerah seperti melalui transfer bank, mini market, platform Bukalapak dan Tokopedia, serta Kantor Pos.

"Dalam menghadapi pandemi COVID-19 Bappenda Kabupaten Bogor mengeluarkan kebijakan relaksasi pajak daerah dengan tujuan meringankan beban wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya," terang Arif.

Baca juga: Pemkab Bogor bergantung pada sektor pariwisata untuk pulihkan PAD

Ia mencatat ada penerimaan pajak secara signifikan dari kanal digital sejak Januari hingga November 2021, seperti dari Alfamart senilai Rp2,5 miliar, Indomart Rp10,5 miliar, Bukalapak Rp2,2 miliar, Tokopedia Rp41,2 miliar, PT Pos Rp7,2 miliar, Ovo Rp27 juta, dan mobile banking Rp3,4 miliar.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022