Bogor, (Antara Megapolitan) - Tim mahasiswa Institut Pertanian Bogor menemukan bukti bahwa albumin ikan toman (Channa micropeltes) dan ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) dapat mempercepat penyembuhan luka.
"Albumin merupakan protein larut air yang berfungsi membentuk jaringan sel baru. Ikan toman dan betutu terbukti memiliki kadar albumin yang sangat tinggi," kata Ketua Tim Mahasiswa IPB, Asya Fathya Nur Zakiah, dalam siaran pers Humas IPB yang diterima Antara di Bogor, Selasa.
Asya mengatakan, selama ini makanan yang diketahui memiliki sumber albumin tinggi adalah ikan gabus (Channa striata). Ini berkembang di masyarakat Makassar, dan Suku Dayak di Kalimantan.
Kedua masyarakat tersebut telah lama mengonsumsi dan memanfaatkan ikan gabus untuk mengobati luka khitan anak dan luka bersalin pada ibu yang baru melahirkan.
"Dari penelitian yang kami lakukan, mencari alternatif sumber albumin dari ikan lain yang dengan mengembangkan metode deteksi albumin melalui pendekatan gen mitokondria DNA," katanya.
Asya mengatakan, inovasi yang telah dibuat bersama rekan-rekan timnya telah menunjang metode deteksi albumin secara efektif dan efisien pada sejumlah jenis ikan. Hasil penelitian membuktikan ikan toman dan betutu berpotensi menjadi alternatif sumber albumin selain ikan gabus.
Ia mengatakan, dalam sejumlah studi menyebutkan albumin berperan dalam meningkatkan fungsi imun tubuh dalam proses penyembuhan luka. Tingginya kadar albumin di dalam tubuh juga membantu pembentukan jaringan baru dan memelihara keseimbangan cairan di dalam pembuluh darah.
"Pengadaan albumin untuk kasus bedah mencapai 91 persen dengan penggunaan 2/3 di bagian bedah dan 1/3 untuk penanganan penyakit dalam. Peningkatan kebutuhan albumin serta Human Serum Albumin (HSA) yang mahal, menjadikan pencarian sumber albumin lain sangat diperlukan saat ini," katanya.
Asya menambahkan, penelitian pencarian alternatif albumin lain dilakukan oleh tim yang berasal dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) dan Fakultas Matematika dan IPB (FMIPA) IPB.
Tim mahasiswa beranggotakan Ayu Ratih Purnamasari, Diva Rahma Nur Hafidah, Oki Setiawan, Istiani Novitasari dan dirinya sendiri. Penelitian tersebut dibimbing oleh dosen Dr Mala Nurilmala.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Albumin merupakan protein larut air yang berfungsi membentuk jaringan sel baru. Ikan toman dan betutu terbukti memiliki kadar albumin yang sangat tinggi," kata Ketua Tim Mahasiswa IPB, Asya Fathya Nur Zakiah, dalam siaran pers Humas IPB yang diterima Antara di Bogor, Selasa.
Asya mengatakan, selama ini makanan yang diketahui memiliki sumber albumin tinggi adalah ikan gabus (Channa striata). Ini berkembang di masyarakat Makassar, dan Suku Dayak di Kalimantan.
Kedua masyarakat tersebut telah lama mengonsumsi dan memanfaatkan ikan gabus untuk mengobati luka khitan anak dan luka bersalin pada ibu yang baru melahirkan.
"Dari penelitian yang kami lakukan, mencari alternatif sumber albumin dari ikan lain yang dengan mengembangkan metode deteksi albumin melalui pendekatan gen mitokondria DNA," katanya.
Asya mengatakan, inovasi yang telah dibuat bersama rekan-rekan timnya telah menunjang metode deteksi albumin secara efektif dan efisien pada sejumlah jenis ikan. Hasil penelitian membuktikan ikan toman dan betutu berpotensi menjadi alternatif sumber albumin selain ikan gabus.
Ia mengatakan, dalam sejumlah studi menyebutkan albumin berperan dalam meningkatkan fungsi imun tubuh dalam proses penyembuhan luka. Tingginya kadar albumin di dalam tubuh juga membantu pembentukan jaringan baru dan memelihara keseimbangan cairan di dalam pembuluh darah.
"Pengadaan albumin untuk kasus bedah mencapai 91 persen dengan penggunaan 2/3 di bagian bedah dan 1/3 untuk penanganan penyakit dalam. Peningkatan kebutuhan albumin serta Human Serum Albumin (HSA) yang mahal, menjadikan pencarian sumber albumin lain sangat diperlukan saat ini," katanya.
Asya menambahkan, penelitian pencarian alternatif albumin lain dilakukan oleh tim yang berasal dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) dan Fakultas Matematika dan IPB (FMIPA) IPB.
Tim mahasiswa beranggotakan Ayu Ratih Purnamasari, Diva Rahma Nur Hafidah, Oki Setiawan, Istiani Novitasari dan dirinya sendiri. Penelitian tersebut dibimbing oleh dosen Dr Mala Nurilmala.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015