Harga komoditas pangan jenis cabai rawit merah di Pasar Induk Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat meroket jelang pergantian tahun hingga berdampak pada kenaikan harga di tingkat pedagang eceran.

"Karena memang pasar-pasar kecil di Kota Bekasi, Bogor, Depok, dan sekitarnya mengambil sayuran di sini, termasuk cabai rawit merah. Kalau di sini sudah tinggi harganya, sudah pasti di sana lebih tinggi lagi," kata Kasubag Tata Usaha UPTD Pasar Induk Cibitung Isep Kadarisman di Cikarang, Senin.

Dia menjelaskan kenaikan harga cabai rawit merah terjadi dalam sepekan terakhir. Data UPTD Pasar Induk Cibitung mencatat pada tanggal 16-17 Desember 2021 harga komoditas itu sudah mencapai Rp73.000 per kilogram.

"Per hari ini kembali naik menembus Rp82.000 sekilo, ini belum sampai seminggu kenaikannya," katanya.

Isep mengaku kenaikan harga cabai rawit merah di Pasar Induk Cibitung ini secara langsung mempengaruhi harga komoditas serupa di sejumlah pasar tradisional hingga menembus Rp100.000 per kilogram.

"Kami sudah sampaikan ke pemerintah daerah untuk segera mencari solusi supaya masyarakat tidak terbebani atas kenaikan harga ini," katanya.

Pedagang cabai Pasar Induk Cibitung Indun (43) mengatakan kenaikan harga cabai rawit merah yang banyak dicari konsumen itu sudah terjadi sejak bulan lalu.

"Sebenarnya kalau mulai naik itu sejak Bulan November. Masuk ke Desember naiknya drastis," katanya.

Di penghujung November, kata dia, cabai rawit merah dibanderol seharga Rp38.000 per kilogram, hingga kemudian pada awal Desember kembali naik menjadi Rp40.000 per kilogram.

Memasuki pekan kedua Desember harganya terus meroket menjadi Rp60.000 dan kini sudah menembus Rp82.000 per kilogram.

"Saya tidak tahu ini apa bakalan naik lagi atau tidak sampai awal tahun depan," ucapnya.

Indun menjelaskan kelangkaan barang menjadi faktor utama pemicu melonjaknya harga cabai rawit merah. Gagal panen karena musim hujan di daerah pemasok membuat pasokan semakin berkurang.

Dia mengaku biasanya diperbolehkan mengambil 20 karung cabai rawit merah dalam sehari namun setelah ada kenaikan harga hanya 10 karung yang bisa ia ambil.

"Dari pemasoknya sudah mulai langka. Kita saja sudah dikurangin belinya karena bagi-bagi buat pedagang lain. Satu karung itu isinya 80 kilogram. Biasanya saya dikasih 15 sampai 20 karung, sekarang maksimal boleh beli cuma 10 karung saja," kata Indun.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021