Mogadishu (Antara/Xinhua-OANA/Antara Megapolitan) - Banjir bandang di Somalia telah menghancurkan ribuan rumah sementara, serta WC dan sumur dangkal, sehingga mempengaruhi 132.000 orang sejak 19 Oktober, kata badan kemanusiaan PBB.

Kantor PBB bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan di dalam laporan terkininya pada Sabtu (14/11) bahwa saat udara lembab berlanjut, ribuan orang di daerah dataran rendah di bagian tengah dan selatan Somalia masih menghadapi resiko meluapnya air sungai dan banjir.

"Di Wilayah Banadir, hujan lebat mengakibatkan banjir bandang di Mogadishu dan daerah sekitarnya. Tiga anak kecil dilaporkan meninggal dan sejumlah orang cedera setelah satu tembok ambruk di Kabupaten Yaqshiid," kata OCHA.

Sebanyak 42.000 orang terpengaruh oleh Topan Tropis Chapala dan Megh, kata Jaringan Informasi Air dan Tanah Somalia (SWALIM) --yang dikelola oleh Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO).

Sebanyak 60.000 orang lagi telah kehilangan tempat tinggal akibat meluapnya air sungai dan banjir bandang di Bakool, Bay, Hiraan, Lower Juba, Middle Juba dan Middle Shabelle, kata beberapa sumber termasuk pemerintah lokal, mitra, anggota masyaraka dan Jaringan Perlindungan dan Pemantauan Orang yang Kembali (PRMN).

Penilaian yang dipimpin OCHA mendapati kebanyakan tempat perlindungan yang menampung 12.000 orang yang jadi pengungsi di dalam negeri mereka telah hancur, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad pagi. Selain itu, lebih dari 90 WC masyarakat dilaporkan rusak, sementara sisanya kelihatannya akan ambruk.

Banyak ahli telah memperingatkan banjir --yang telah membuat banyak jalan tak bisa dilewati dan memutuskan ribuan orang dari bantuan, dapat memutar-balikkan banyak prestasi kemanusiaan yang dicapai di Somalia Selatan sejak 2011, ketika negara di Tanduk Afrika tersebut diporak-porandakan oleh kelaparan.

OCHA menyatakan prestasi tersebut bisa dicapai sebagian berkat dana awal yang diperkirakan berjumlah 14 juta dolar AS terutama untuk persiapan dan tanggapan bagi El Nino di Somalia.

"Secara keseluruhan, mitra kemanusiaan meramalkan sebanyak 30 juta dolar AS diperlukan bagi operasi tanggap darurat segera dan kesiapan pada 2015," kata badan kemanusiaan PBB itu.

Lebih dari tiga juta orang Somalia --sepertiga jumlah warganya-- sudah memerlukan bantuan penyelamat nyawa dan lebih dari satu juta orang menjadi pengungsi di dalam negeri mereka sebelum hujan mulai turun pada Oktober.

PBB menyatakan antara 500.000 dan 900.000 orang Somalia dapat terpengaruh oleh El Nino --yang mengakibatkan kemarau di bagian lain Afrika, termasuk di Ethiopia, tempat delapan juta orang memerlukan bantuan pangan.

"Dalam kasus skenario terburuk dengan 500.000 sampai 900.000 orang terpengaruh banjir, sebanyak 35 juta dolar AS lagi akan diperlukan untuk menyelamatkan nyawa dan kehidupan di daerah yang terpengaruh banjir sebelum akhir tahun ini," katanya.

Rencana Tanggap Kemanusiaan buat Somalia (HRP) saat ini hanya 37 persen didanai, sebanyak 317 juta dolar darpi 863 juta dolar yang diminta. Sebanyak 212 juta dolar lagi dilaporkan diterima dari luar HRP.

Penerjemah: Chaidar/Chaidar.
    

Pewarta:

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015