Bogor, (Antara Megapolitan) - Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia mewisuda 248 mahasiswa dari program diploma, sarjana dan pascasarjana, seluruh lulusan telah dibekali dan dipersiapakan untuk memasuki dunia kerja.

"Pelajaran yang diperoleh selama menempuh pendidikan adalah bekal untuk menghadapi dunia kerja. Jangan berputus asa dengan kesulitan hidup, sarjana dituntut untuk mandiri," kata Ketua STEI Tazkia Muhammad Syafi`i Antonio dalam acara Wisuda ke XI bertempat di STEI Tazkia, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Antonio mengatakan, telah terjadi pergeseran, sebelumnya kebanyakan alumni STEI Tazkia bekerja di sektor perbankan, namun kini telah banyak pula yang berkerajinan sebagai wirausahawan.

Dikatakannya, STEI Tazkia mendorong penuh para alumninya untuk menjadi wirausahawan salah satunya dengan menggandeng para alumni untuk mengembangkan usahanya di salah satu unit bisnis milik Yayasan Tazkia.

"Ada pergeseran dari bankir menjadi wirausahawan. Memungkinkan untuk bersilaturahmi agar alumni bisa bekerjasama dengan Tazkia. Kita memiliki biro perjalanan haji, ada juga asuransi syariah," kata Antonio.

Alumni STEI Tazkia juga diingatkan untuk tidak mudah menyerah menghadapi persaingan hidup, persaingan dunia kerja, dan kompetensi, dengan menjadikan Allah sebagai tujuan sehingga dapat diberikan kemudahan dalam setiap hidupnya.

"Kita memiliki teladan manusia sukses di dunia yakni Nabi Muhammad SAW yang mencerminkan pribadi yang amanah, fatonah, visioner, dan inovatif. Memegang teguh ajarannya menuntun kita menjadi lebih baik," kata Antonio.

STEI Tazkia mewisudah 248 mahasiswanya terdiri atas delapan mahasiswa pascasarjana, 43 sarjana program studi akuntansi Islam, 128 sarjana prodi bisnis manajemen, 33 sarjana prodi ekonomi Islam, dan 36 diploma tiga.

"Perjalanan dari 2001 hingga 2015 ini, mahasiswa STEI Tazkia dulunya berjumlah 23 orang, kini telah berkembang menjadi 1.900 orang. Kita juga telah melatih 15 ribu bankir dan praktisi keuangan syariah di Indonesia," kata Antonio.

Antonio mengatakan, STEI Tazkia saat ini sedang menjalin kerja sama dengan salah satu universitas terkemuka di Inggris. Untuk dapat mengikuti program tersebut, mahasiswa dan tenaga pengajar dituntut untuk mampu menguasai Bahasa Inggris dengan nilai TOEFL mencapai 500.

"Ini salah satu upaya kita agar lulusan STEI Tazkia memiliki daya saing," katanya.

Lulusan STEI Tazkia juga diingatkan untuk memegang teguh nilai yang terkadung dari kode TAZKIA yakni Tauhid, amanah, "zero defect and quality, knowledge and competent, inovatif, Istiqomah, achiement dan thought team work".

Dalam acara Wisuda ke XI juga diberikan apresiasi kepada lulusan berprestasi dengan indek prestasi tertinggi rata-rata 3,87 hingga 3,9. Selain peraih nilai akademik tertinggi, STEI Tazkia juga memberikan apresiasi kepada mahasiswa berprestasi dalam bidang agama yakni hafal Alquran, mulai dari 30 djuz, 20 djuz, 15 djuz, 10 djuz, hingga 5 djuz.

Masing-masing mahasiswa penghafal Alquran mendapatkan apresiasi senilai Rp5 juta (30 djuz), Rp3,5 juta (20 djuz), Rp2,5 juta (15 djuz), Rp2 juta (10 djuz) dan Rp1 juta untuk (5 djuz).

STEI Tazkia juga mengapresiasi lulusan yang mampu berprestasi secara akademik dan agama dengan memberangkatkan umroh satu orang mahasiswa, dan memberikan beasiswa pascasarjana untuk dua mahasiswa lainnya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015