Palang Merah Indonesia (PMI) dan Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) menggelar webinar yang bertemakan "Apa Kabar Vaksin COVID-19 pada Anak,Kamis, (9/12).

Webinar yang didukung United States Agency for International Development (USAID) ini menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten dan ahli seperti anggota Satgas Imunisasi Prof Cissy B Kartasasmita, Chief Content AyahBunda dan Parenting Indonesia Tenik Hartono dan Co-Founder ID Ayah ASI Shafiq Pontoh yang bertujuan memberikan informasi terbaru terkait vaksin COVID-19 untuk anak kepada para orang tua dan publik.

"Meskipun anak-anak jarang yang tertular COVID-19, tetapi mereka beresiko untuk menyebarkan virus ini kepada orang yang lebih rentan, seperti lanjut usia dan dewasa yang belum divaksin. Sehingga penting bagi anak-anak untuk mendapatkan vaksin COVID-19 selain vaksin anak lainnya," kata Prof Cissy B Kartasasmita dalam Webinar, Kamis.

Baca juga: Riset terbaru IFRC tentang dampak sosial ekonomi pandemi COVID-19

Ia melanjutkan, vaksin ini berguna untuk melindungi diri, keluarga dan lingkungan anak-anak itu sendiri. Sehingga mereka bisa ikut berkegiatan di luar rumah tetapi dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.

Maka dengan vaksinasi untuk anak juga membantu pembentukan herd immunity atau kekebalan kelompok/komunal. Selain itu, yang menjadi alasan kenapa anak berusia 12 tahun yang mendapatkan vaksin agar vaksin anak-anak lainnya sudah lengkap.

Kemudian, vaksin yang dipilih untuk anak-anak adalah Sinovac karena vaksin ini yang sudah terbukti paling aman berdasarkan penelitian untuk anak berusia 3 hingga 17 tahun. Khusus untuk di Indonesia, pemerintah memberikan regulasi untuk anak enam tahun ke atas.

Baca juga: Sinergi PMI Kecamatan Cibeber - Koramil 2301/Cilegon tingkatkan angka vaksinasi COVID-19

Sementara itu Shafiq Pontoh menyampaikan kekhawatirannya tentang kapan vaksin COVID-19 tersedia untuk anak. Ia menekankan pentingnya vaksin ini karena anak-anak sudah mulai bersekolah tatap muka kemudian berkumpul dengan rekan-rekannya bahkan sudah bertemu kakek dan nenek yang tentunya sudah berusia lanjut.

“Vaksinasi ke anak sangat penting karena memiliki dampak positif untuk kesehatan serta menjadi bahan edukasi untuk orang tuanya terkait pentingnya vaksin," katanya.

Tantangan atau kendala lain yang saat ini masih terjadi adalah ketakutan terhadap vaksin, tentunya edukasi kepada orang tua harus dilakukan secara masif agar mereka paham bahwa vaksin ini penting.

"Jika para orang tua sudah paham apa manfaatnya, mereka kemudian dapat meyakinkan anak-anaknya untuk ikut menjalani vaksinasi. Kami senang bisa terlibat bersama-sama untuk mensosialisasikan tentang vaksin,” kata Tenik Hartono.

Baca juga: PMI Jakarta Timur gelar vaksinasi COVID-19 di lokasi rawan banjir

Sebanyak 26,4 juta anak-anak di Indonesia saat ini membutuhkan vaksin COVID-19. Meski vaksinasi baru menyasar anak-anak usia 12 tahun ke atas para narasumber berharap agar semua anak dapat divaksinasi tanpa memilih jenis vaksin yang ada.

Anak-anak pun dapat divaksinasi menggunakan nomor induk yang ada di dalam kartu keluarga (KK), sehingga yang sudah terdaftar akan mudah mendapatkan vaksin. Diharapkan juga vaksinasi dapat berjalan lancar tanpa menimbulkan keramaian yang berisiko penularan, penting bagi orang tua untuk juga dapat mengikuti peraturan yang disiapkan oleh pelaksana vaksin.
 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021