Sukabumi, (Antara Megapolitan) - Pelajar Madrasah Ibtidaiyah Batunggal Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terpaksa harus belajar di tenda milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat.

"Ratusan pelajar terpaksa harus belajar di tenda, karena bangunan sekolah yang nyaris ambruk yang disebabkan bangunan kelas yang sudah lapuk ditambah musim hujan," kata Kepala MI Batunggal, Hilman Gozali di Sukabumi, Senin.

Menurutnya, sebagian pelajar juga terpaksa harus belajar di kelas yang beratapkan langit karena, atapnya sudah ambruk akibat hujan deras yang terjadi pada Mei 2015 lalu.

Namun, karena ketiadaan anggaran untuk perbaikan dan pembangunan kembali terpaksa guru dan pelajarnya melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan kondisi yang memprihatinkan.

Selain itu, selama ini juga belum ada satupun bantuan dari pemerintah baik Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jabar maupun pusat yang akibatnya proses KBM menjadi terganggu.

Tenda yang digunakan pun terbatas sehingga, pihaknya menyatukan pelajar dari dua kelas untuk mengikuti KBM di dalam tenda.

"Yang kami khawatirkan saat ini adalah musim hujan, sudah pasti jika turun hujan kondisi sekolah akan becek dan mengganggu pelaksanaan KBM. Kami sebenarnya merasa kasihan kepada anak didik karena kesulitan dalam menyerap ilmu di sekolah yang kondisinya seperti ini," tambahnya.

Hilman mengatakan pihaknya juga tidak bisa berbuat banyak karena mayoritas pelajar yang bersekolah di madrasah ini merupakan warga tidak mampu. Bahkan, pihak sekolah tidak bisa memungut biaya karena kondisi ekonomi orang tua mereka. Namun, pihaknya terus berupaya agar anak didiknya bisa mendapatkan ilmu dengan baik di tengah keterbatasan ini.

Sementara itu, salah seorang siswi kelas V MI Batununggul, Tia mengatakan dengan kondisi kelas yang seperti ini dirinya sulit menyerap ilmu, karena jika kemarau dipastikan berdebu dan panas, namun saat hujan akan becek dan dingin.

"Kami tidak bisa fokus belajar, apalagi belajarnya disatukan dengan kelas lainnya sehingga kami tidak bisa menyerap ilmu yang diberika guru dengan baik," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015