Bupati Bogor Ade Yasin memuji Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Bojongkulur di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dan Bumdes lainnya yang mampu menghasilkan keuntungan Rp100 juta dalam setahun. 

"Meskipun hotel yang dikelolanya tidak besar tetapi ini sesuatu yang perlu dicontoh oleh daerah lain. Jangan pelit membagikan ilmu dan harus terus membagikan ilmunya untuk desa-desa lain," ujarnya saat berkunjung ke Bojongkulur, Gunungputri, Bogor, Minggu.

Bumdes Bojongkulur merupakan satu dari enam Bumdes berkategori mandiri di Kabupaten Bogor, sisanya yaitu 16 Bumdes barkategori maju, 63 Bumdes berkembang dan 331 Bumdes berkategori dasar.

Ade Yasin mengatakan upaya Pemkab Bogor dalam memajukan setiap Bumdes di wilayahnya merupakan ikhtiar dalam mewujudkan masyarakat desa yang sejahtera.

"25 Bumdes sudah memperoleh keuntungan termasuk Bumdes Bojongkulur keuntungannya mencapai Rp100 juta, dan 18 Bumdes sudah berkontribusi terhadap perekonomian desa," kata Ade Yasin.

Ia menekankan bahwa pengelola Bumdes harus kreatif dalam menggali potensi ekonomi di wilayah desanya masing-masing, baik itu pariwisata, produk lokal UMKM dan lain-lain. 

"Gali potensi ekonomi di masing-masing desa tidak hanya dari pariwisata saja, misalnya persampahan juga bisa melalui pengelolaan 
iuran sampah dikerjasamakan dengan DLH. Apapun bisa dijadikan potensi pemasukan untuk Bumdes," tuturnya.

Sementara, Perwakilan Bumdes Bojongkulur Teladan Mandiri Rahman Gunardi mengatakan, Bumdes yang ia kelola merupakan Bumdes yang bergerak di bidang pengelolaan pasar, jasa pengiriman, hingga grosir.

"Omsetnya hampir Rp800 juta dengan aset Rp1 miliar, sehingga bisa berkontribusi untuk PADes Bojongkulur sebesar Rp100 juta.  Mudah-mudahan ke depan omset Bumdes bisa lebih banyak lagi," kata Rahman.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021