Bogor, (Antara Megapolitan) - Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto mengatakan sarana produksi perikanan budidaya perlu diperkuat dengan sertifikasi untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan berlaku akhir 2015.

"Tidak hanya produksi yang ditingkatkan, kualitas juga dengan harus distandarisasikan, SNI akan diperbanyak, terutama sarana produksi masih banyak yang belum tersertifikasi, begitu juga benih," kata Slamet dalam Seminar Aquaculture Festival 2015 yang berlangsung di Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu.

Slamet menjelaskan, dengan adanya standarisasi tersebut diharapkan serapan produksi banyak berasal dari dalam negeri, seperti produk bahan baku pakan. Oleh karena itu pihaknya mendorong sertifikasi harus dilakukan untuk mendorong sarana produksi.

Dia mengatakan, standarisasi produk perikanan dan sarana perikanan berlaku umum untuk pasar lokal maupun pasar global, tujuannya agar ikan yang diproduksi terjadi keamanan dan kesehatannya. Standar ini juga mencegah ikan-ikan mengandung logam berat masuk ke Indonesia.

"Sertifikasi ini selain untuk meningkatkan standarisasi produk perikanan kita, juga untuk melindungi masyarakat dari peredaran ikan mengandung bahan logam berat yang datang dari luar," katanya.

Menurut Slamet, peran perguruan tinggi sangat diharapkan dalam mendorong produksi perikanan budidaya yang kebutuhannya terus meningkat setiap tahunnya. Penerapan teknologi terbarukan juga sangat dinantikan, agar produksi perikanan memiliki kualitas dan kuantitas yang baik.

"Kita berharap lebih banyak lagi perguruan tinggi yang berkiprah dalam menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Ini perlu dipetakan, apa yang bisa dilakukan kepada masyarakat, pembudidaya, dan lain-lain. KKP memilik banyak kawasan budidaya yang bisa dijadikan tempat praktek para mahasiwa," katanya.

Menghadapi MEA, lanjut Slamet, sumber daya manusia perikanan budidaya harus meningkatkan keterampilan serta kompetensi diri. Diperlukan keahlian di bidang teknologi, pembenihan, dan keahlian di bidang penyakit serta lingkungan dan nutrisi.

"Yang perlu disiapkan skill, keterampilan dan kompetensi, kalau tidak kita akan digantikan oleh pekerja lain yang datang dari negara-negara ASEAN," katanya.

Aquaculture Festival (Aquafest) adalah program kerja unggulan Himpunan Mahasiswa Akuakultur IPB, yang telah dilaksanakan selama tiga tahun berturut-turut. Acara tahun ini mengangkat tema "Exploring Aquaculture World" yang bertujuan untuk memperkenalkan dan meningkatkan ketertarikan masyarakat umum khususnya warga Kota Bogor terhadap akuakultur atau budidaya perikanan.

"Melalui kegiatan yang terstruktur seperti Aquaculture Festival ini dapat meningkatkan kemampuan akademik mahasiswa," kata Ketua Departeman Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Sukenda.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015