Temanggung (Antara Megapolitan) - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menyatakan keberadaan toko tani murah yang telah berdiri di sejumlah daerah sama dengan operasi pasar setiap detik.

"Toko tani ini membantu menstabilkan harga produk pertanian," katanya usai panen cabai di Desa Danupayan, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Kamis.

Ia menuturkan dengan adanya toko tani membuat harga di tingkat petani meningkat, karena produk pertanian dari petani langsung diserap masuk toko tani yang berada di sentra-sentra pasar yang biasanya harga cenderung tinggi. Toko tani telah memotong rantai pasokan dari petani ke pasar.

Ia menyebutkan, dari target 1.000 toko tani pada 2016, saat ini sudah berdiri 150 toko tani di beberapa kota besar, antara lain Jakarta, Surabaya, dan Semarang.

"Kita sudah bisa ekspor bawang merah 5.000 ton gara-gara toko tani. Padahal, semula kita merencanakan impor bawang," katanya.

Ia mengatakan toko tani tidak boleh mengambil keuntungan lebih dari 10 persen. Barang dari petani bisa diserap Bulog, pemasarannya dibantu Kementerian Perdagangan. Adapun Kementerian Pertanian membantu melakukan pembinaan.

Selain toko tani, katanya, pemerintah berupaya memperbesar bantuan untuk pengembangan produk hortikultura. Tahun lalu bantuan yang dialokasikan hanya berkisar Rp600 miliar. Namun tahun ini ada peningkatan alokasi dana bantuan untuk pengembangan hortikultura sebesar Rp1,4 triliun.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah, Suryo Banendro mengatakan di wilayah Jateng, toko tani sudah berdiri di Semarang, Purwokerto, dan Solo. 

Pewarta: Heru Suyitno

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015