Makassar (Antara Megapolitan) - Anggota Komisi III DPR yang membidangi masalah Hukum, Hak Azasi Manusia dan Keamanan, Akbar Faisal membeberkan rencana penambahan anggaran Polri pada tahun anggaran 2016.
"Untuk tahun 2016 akan ada penambahan anggaran sekitar Rp10 triliun bagi Polri dan ini harus digunakan sebaik mungkin," ujarnya saat menjadi pembicara dalam seminar yang dilaksanakan Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat di Makassar, Senin.
Dia mengatakan kenaikan anggaran Polri pada tahun 2016 lebih kepada semakin beratnya tugas-tugas kepolisian dan dibutuhkan penganggaran yang cukup untuk membiayai operasional pelayanan tersebut.
Politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) itu mengaku jika kenaikan anggaran Polri ini karena perbandingan anggota Polri di lapangan belum memenuhi standar organisasi internasional, PBB.
Karenanya, pemerintah dan DPR akan mengupayakan adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia serta peningkatan pelayanan kepada masyarakat, kendati tindak pidana kejahatan semakin canggih juga.
Diketahui, kenaikan anggaran yang didapat Polri adalah yang terbesar dibandingkan dengan beberapa kementerian atau lembaga lainya seperti, Kementerian Pertahanan yang sebelumnya mendapat anggaran Rp102,2 triliun dalam APBN 2015, turun menjadi Rp95,9 triliun dalam RAPBN 2016.
Sementara itu, ratusan polisi yang memadati gedung Balai Manunggal Jenderal Yusuf itu langsung memberikan tepuk tangan yang riuh kepada pembicara karena adanya perhatian terhadap lembaga kepolisian.
Dalam kesempatan itu, Kapolda Sulselbar Irjen Pol Pudji Hartanto Iskandar juga mengaku jika tugas-tugas pelayanan kepolisian setiap harinya semakin berat, tetapi itu bukan menjadi alasan untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
"Tugas-tugas anggota kepolisian memang setiap harinya itu semakin berat. Tindak pidana kejahatan juga terus terupdate dan semakin canggih, kami pun di kepolisian harus meningkatkan kemampuan itu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Untuk tahun 2016 akan ada penambahan anggaran sekitar Rp10 triliun bagi Polri dan ini harus digunakan sebaik mungkin," ujarnya saat menjadi pembicara dalam seminar yang dilaksanakan Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat di Makassar, Senin.
Dia mengatakan kenaikan anggaran Polri pada tahun 2016 lebih kepada semakin beratnya tugas-tugas kepolisian dan dibutuhkan penganggaran yang cukup untuk membiayai operasional pelayanan tersebut.
Politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) itu mengaku jika kenaikan anggaran Polri ini karena perbandingan anggota Polri di lapangan belum memenuhi standar organisasi internasional, PBB.
Karenanya, pemerintah dan DPR akan mengupayakan adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia serta peningkatan pelayanan kepada masyarakat, kendati tindak pidana kejahatan semakin canggih juga.
Diketahui, kenaikan anggaran yang didapat Polri adalah yang terbesar dibandingkan dengan beberapa kementerian atau lembaga lainya seperti, Kementerian Pertahanan yang sebelumnya mendapat anggaran Rp102,2 triliun dalam APBN 2015, turun menjadi Rp95,9 triliun dalam RAPBN 2016.
Sementara itu, ratusan polisi yang memadati gedung Balai Manunggal Jenderal Yusuf itu langsung memberikan tepuk tangan yang riuh kepada pembicara karena adanya perhatian terhadap lembaga kepolisian.
Dalam kesempatan itu, Kapolda Sulselbar Irjen Pol Pudji Hartanto Iskandar juga mengaku jika tugas-tugas pelayanan kepolisian setiap harinya semakin berat, tetapi itu bukan menjadi alasan untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
"Tugas-tugas anggota kepolisian memang setiap harinya itu semakin berat. Tindak pidana kejahatan juga terus terupdate dan semakin canggih, kami pun di kepolisian harus meningkatkan kemampuan itu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015