Sukabumi, (Antara Megapolitan) - Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Sukabumi, Jawa Barat, menyatakan sejak Januari hingga Oktober 2015 terjadi 26 kasus kebakaran yang tersebar di seluruh kecamatan.
"Dibandingkan dengan tahun lalu seperti 2013 kasus kebakaran hanya terjadi 19 kasus dan 2014 sebanyak 23 kasus itupun sampai akhir tahun, tidak menutup kemungkinan sampai akhir tahun jumlah kasus kebakaran di Kota Sukabumi bisa bertambah," kata Kepala Seksi Pemadam Kebakaran BPBD Kota Sukabumi Iyus Yusup di Sukabumi, Senin.
Akibat kebakaran tersebut kerugian ditaksir mencapai puluhan miliar rupiah.
Kebakaran terbesar terjadi pada beberapa lalu yakni kebakaran kompleks Pasar Pelita yang menghanguskan ratusan lapak PKL dan puluhan kios dengan kerugian ditaksir mencapai Rp20 miliar.
Untuk kebakaran rumah kerugian rata-rata mencapai Rp100 hingga 200 juta.
Kebakaran terjadi mayoritas di pemukiman padat penduduk namun pada peristiwa ini tidak ada korban jiwa.
Sementara itu, kendala yang dihadapi tim pemadam kebakaran adalah lokasi yang sulit ditembus mobil damkar dan tidak ada sumber air.
"Untuk meminimalisir dampak dari bencana kebakaran itu, petugas Damkar BPBD Kota Sukabumi membutuhkan kendaraan yang relatif kecil untuk memudahkan dalam pemadaman api," tambahnya.
Di sisi lain, Iyus mengatakam saat ini jumlah mobil damkar yang beroperasi sebanyak tujuh unit dan masih memadai untuk menyangga tujuh kecamatan di Kota Sukabumi.
Namun untuk kualitas harus ada peningkatan seperti sarana dan prasarana.
Selain itu, pihaknya juga membutuhkan alkon atau alat pompa penyedot air yang bisa digunakan jika mobil damkar tidak bisa menempuh lokasi kebakaran di pemukiman padat penduduk.
"Kemarau berkepanjangan ini potensi terjadinya kebakaran cukup tinggi, untuk itu selain siaga kami juga mengimbau kepada warga agar tidak melakukan aktivitas yang bisa menyebabkan kebakaran," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Dibandingkan dengan tahun lalu seperti 2013 kasus kebakaran hanya terjadi 19 kasus dan 2014 sebanyak 23 kasus itupun sampai akhir tahun, tidak menutup kemungkinan sampai akhir tahun jumlah kasus kebakaran di Kota Sukabumi bisa bertambah," kata Kepala Seksi Pemadam Kebakaran BPBD Kota Sukabumi Iyus Yusup di Sukabumi, Senin.
Akibat kebakaran tersebut kerugian ditaksir mencapai puluhan miliar rupiah.
Kebakaran terbesar terjadi pada beberapa lalu yakni kebakaran kompleks Pasar Pelita yang menghanguskan ratusan lapak PKL dan puluhan kios dengan kerugian ditaksir mencapai Rp20 miliar.
Untuk kebakaran rumah kerugian rata-rata mencapai Rp100 hingga 200 juta.
Kebakaran terjadi mayoritas di pemukiman padat penduduk namun pada peristiwa ini tidak ada korban jiwa.
Sementara itu, kendala yang dihadapi tim pemadam kebakaran adalah lokasi yang sulit ditembus mobil damkar dan tidak ada sumber air.
"Untuk meminimalisir dampak dari bencana kebakaran itu, petugas Damkar BPBD Kota Sukabumi membutuhkan kendaraan yang relatif kecil untuk memudahkan dalam pemadaman api," tambahnya.
Di sisi lain, Iyus mengatakam saat ini jumlah mobil damkar yang beroperasi sebanyak tujuh unit dan masih memadai untuk menyangga tujuh kecamatan di Kota Sukabumi.
Namun untuk kualitas harus ada peningkatan seperti sarana dan prasarana.
Selain itu, pihaknya juga membutuhkan alkon atau alat pompa penyedot air yang bisa digunakan jika mobil damkar tidak bisa menempuh lokasi kebakaran di pemukiman padat penduduk.
"Kemarau berkepanjangan ini potensi terjadinya kebakaran cukup tinggi, untuk itu selain siaga kami juga mengimbau kepada warga agar tidak melakukan aktivitas yang bisa menyebabkan kebakaran," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015