Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor, Jawa Barat mencatat total investasi di wilayahnya mencapai angka Rp9,1 triliun dari berbagai sektor.
"Itu jumlah total investasi penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) dari berbagai sektor," ungkap Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Kabupaten Bogor, Ujang Jaelani di Cibinong, Bogor, Rabu.
Menurutnya, angka investasi yang tercatat hingga akhir tahun 2020 itu diperoleh BPS dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bogor.
Baca juga: Wabup Iwan Setiawan harapkan OSS dapat perbaiki iklim investasi di Bogor
Sektor dengan jumlah investasi tertinggi ada pada perdagangan dan reparasi yang mencapai Rp2,1 triliun, dengan jumlah 20 proyek. Kemudian, terbesar kedua yaitu sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi senilai Rp1,5 triliun dengan jumlah 73 proyek.
Jika diklaster berdasarkan jenis asal investasinya, penanaman modal asing tercatat lebih banyak dengan nilai Rp4,7 triliun, dibandingkan penanaman modal dalam negeri yang senilai Rp4,3 triliun.
Sementara itu, Bupati Bogor, Ade Yasin berjanji akan mengawal kemudahan berinvestasi di wilayahnya, demi melakukan pemulihan ekonomi imbas dari pandemi COVID-19.
Baca juga: Kabupaten Bogor kantongi investasi mencapai Rp9,1 triliun
"Saya akan selalu mengawal kondusifitas iklim investasi di Kabupaten Bogor. Saya juga selalu berpesan kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, mari kita bantu para investor dengan mempermudah perizinan," ujarnya.
Menurutnya, di masa pandemi, Pemkab Bogor perlu membuka pintu seluas-luasnya untuk para investor. Bukan hanya di Kabupaten Bogor, bahkan seluruh dunia menurutnya tengah mengalami permasalahan ekonomi yang sama, banyak perusahaan yang gulung tikar, pengurangan karyawan hingga PHK.
Baca juga: Ade Yasin janji kawal kemudahan berinvestasi di Kabupaten Bogor
"Jadi anggap mereka (investor) itu datang kesini itu tidak punya uang, kita bantu mereka. Setelah berdiri kan ada pajak, ada retribusi dan lain-lain sehingga akhirnya pengusaha, masyarakat, dan pemerintah mendapat manfaatnya," kata Ketua Satgas COVID-19 Kabupaten Bogor itu.
Ia menyebutkan bahwa kondisi perekonomian di Kabupaten Bogor masih terbilang kondusif, meski memiliki tantangan untuk memajukan ekonomi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Itu jumlah total investasi penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) dari berbagai sektor," ungkap Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Kabupaten Bogor, Ujang Jaelani di Cibinong, Bogor, Rabu.
Menurutnya, angka investasi yang tercatat hingga akhir tahun 2020 itu diperoleh BPS dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bogor.
Baca juga: Wabup Iwan Setiawan harapkan OSS dapat perbaiki iklim investasi di Bogor
Sektor dengan jumlah investasi tertinggi ada pada perdagangan dan reparasi yang mencapai Rp2,1 triliun, dengan jumlah 20 proyek. Kemudian, terbesar kedua yaitu sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi senilai Rp1,5 triliun dengan jumlah 73 proyek.
Jika diklaster berdasarkan jenis asal investasinya, penanaman modal asing tercatat lebih banyak dengan nilai Rp4,7 triliun, dibandingkan penanaman modal dalam negeri yang senilai Rp4,3 triliun.
Sementara itu, Bupati Bogor, Ade Yasin berjanji akan mengawal kemudahan berinvestasi di wilayahnya, demi melakukan pemulihan ekonomi imbas dari pandemi COVID-19.
Baca juga: Kabupaten Bogor kantongi investasi mencapai Rp9,1 triliun
"Saya akan selalu mengawal kondusifitas iklim investasi di Kabupaten Bogor. Saya juga selalu berpesan kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, mari kita bantu para investor dengan mempermudah perizinan," ujarnya.
Menurutnya, di masa pandemi, Pemkab Bogor perlu membuka pintu seluas-luasnya untuk para investor. Bukan hanya di Kabupaten Bogor, bahkan seluruh dunia menurutnya tengah mengalami permasalahan ekonomi yang sama, banyak perusahaan yang gulung tikar, pengurangan karyawan hingga PHK.
Baca juga: Ade Yasin janji kawal kemudahan berinvestasi di Kabupaten Bogor
"Jadi anggap mereka (investor) itu datang kesini itu tidak punya uang, kita bantu mereka. Setelah berdiri kan ada pajak, ada retribusi dan lain-lain sehingga akhirnya pengusaha, masyarakat, dan pemerintah mendapat manfaatnya," kata Ketua Satgas COVID-19 Kabupaten Bogor itu.
Ia menyebutkan bahwa kondisi perekonomian di Kabupaten Bogor masih terbilang kondusif, meski memiliki tantangan untuk memajukan ekonomi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021