Jajaran Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menyelenggarakan upacara memperingati Hari Pahlawan ke-76 pada 10 November 2021 di Taman Pasanggrahan Maya Datar, Kompleks Pemkab Purwakarta, Rabu.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menjadi inspektur upacara dan membacakan amanat tertulis Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Mensos sebagaimana disampaikan Bupati Purwakarta, mengatakan pertempuran melawan penjajah yang terjadi pada 10 November 1945 di Surabaya, yang setiap tahun diperingati sebagai Hari Pahlawan, harus menjadi contoh semua sebagai anak bangsa dengan satu tekad, gigih berjuang dan pantang menyerah tanpa mengenal perbedaan apapun, serta tidak pernah peduli akan keterbatasan atau halangan.
Mensos menyatakan negeri ini telah mengalami penjajahan yang panjang dan menyakitkan berkali-kali pemberontakan lokal dikobarkan terhadap penjajah dalam kurun waktu 350 tahun.
Ratusan tahun bangsa ini terpecah-pecah karena politik devide et impera atau politik adu domba.
"Para pendiri bangsa ini menyadarinya dengan membangun identitas bahwa kita semua bersaudara, sebangsa dan setanah air. Inilah pelajaran berharga. Lidi kuat akan sulit dipatahkan jika dalam kesatuan," kata Mensos.
Semangat, tekad, dan keyakinan pahlawan, harusnya dapat menginspirasi dan menggerakkan semua untuk mengemban misi bersejarah mengalahkan musuh bersama yang sesungguhnya, yaitu kemiskinan dan kebodohan dalam arti yang luas.
"Hal ini sejalan dengan tema Hari Pahlawan 2021 Pahlawanku Inspirasiku. Bangsa Indonesia mempunyai potensi besar dalam memenangkan perang melawan kemiskinan dan kebodohan," katanya.
Dalam 20 tahun mendatang (2020-2040), katanya, Indonesia akan memasuki bonus demografi, yaitu periode di mana angka dependency ratio mencapai angka minimal.
Dalam periode ini, akan terdapat lebih banyak tenaga kerja produktif yang bermanfaat untuk memenangkan perang melawan kemiskinan dan kebodohan namun di sisi lain, terdapat kecenderungan berkurangnya lapangan pekerjaan yang harus diantisipasi dengan cerdas dan seksama.
"Hal ini harus menjadi cambuk untuk meneguhkan persatuan dan kesatuan Indonesia," katanya.
Baca juga: Menyemai semangat pahlawan menuju Indonesia emas 2045
Baca juga: Bima Arya: Bangsa butuhkan pahlawan pemersatu dan pemberi solusi
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menjadi inspektur upacara dan membacakan amanat tertulis Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Mensos sebagaimana disampaikan Bupati Purwakarta, mengatakan pertempuran melawan penjajah yang terjadi pada 10 November 1945 di Surabaya, yang setiap tahun diperingati sebagai Hari Pahlawan, harus menjadi contoh semua sebagai anak bangsa dengan satu tekad, gigih berjuang dan pantang menyerah tanpa mengenal perbedaan apapun, serta tidak pernah peduli akan keterbatasan atau halangan.
Mensos menyatakan negeri ini telah mengalami penjajahan yang panjang dan menyakitkan berkali-kali pemberontakan lokal dikobarkan terhadap penjajah dalam kurun waktu 350 tahun.
Ratusan tahun bangsa ini terpecah-pecah karena politik devide et impera atau politik adu domba.
"Para pendiri bangsa ini menyadarinya dengan membangun identitas bahwa kita semua bersaudara, sebangsa dan setanah air. Inilah pelajaran berharga. Lidi kuat akan sulit dipatahkan jika dalam kesatuan," kata Mensos.
Semangat, tekad, dan keyakinan pahlawan, harusnya dapat menginspirasi dan menggerakkan semua untuk mengemban misi bersejarah mengalahkan musuh bersama yang sesungguhnya, yaitu kemiskinan dan kebodohan dalam arti yang luas.
"Hal ini sejalan dengan tema Hari Pahlawan 2021 Pahlawanku Inspirasiku. Bangsa Indonesia mempunyai potensi besar dalam memenangkan perang melawan kemiskinan dan kebodohan," katanya.
Dalam 20 tahun mendatang (2020-2040), katanya, Indonesia akan memasuki bonus demografi, yaitu periode di mana angka dependency ratio mencapai angka minimal.
Dalam periode ini, akan terdapat lebih banyak tenaga kerja produktif yang bermanfaat untuk memenangkan perang melawan kemiskinan dan kebodohan namun di sisi lain, terdapat kecenderungan berkurangnya lapangan pekerjaan yang harus diantisipasi dengan cerdas dan seksama.
"Hal ini harus menjadi cambuk untuk meneguhkan persatuan dan kesatuan Indonesia," katanya.
Baca juga: Menyemai semangat pahlawan menuju Indonesia emas 2045
Baca juga: Bima Arya: Bangsa butuhkan pahlawan pemersatu dan pemberi solusi
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021