Dinas Pertanian Dompu melakukan penurunan dan pendampingan benih jagung melalui Kelompok Tani di Desa Tolokalo Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu. Kebijakan tersebut dilakukan agar pembagian benih jagung tepat waktu dan tepat sasaran. 

"Petani juga tidak kewalahan mencari benih pada saat penanaman pada awal musim tanam," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan (TP) Dinas Pertanian Kabupaten Dompu Hidayat melalui keterangan tertulisnya, Sabtu. 

Hidayat menjelaskan, pihaknya mendistribusikan benih jagung langsung kepada penerima manfaat Kelompok Tani Desa Tolokalo Kecamatan Kempo. Ini sebagaimana data pemerintah, di mana ada 14 kelompok yang mendapat bantuan sebesar 1.161 Ha di akumulasikan 17.145 ton varietas jagung Pioner 35. 

"Benih jagung yang berkualitas ini untuk mendukung indeks produktifitas nasional," lanjut dia. 

Untuk menjamin ketepatan sasaran, pihaknya didampingi UPTD Kecamatan Kempo, TNI Babinsa Desa Tolokalo, PPL Desa Tolokalo Kecamatan Kempo. 

Baca juga: Presiden Jokowi menanam bibit jagung bersama petani Sorong Papua Barat

"Jagung langsung diturunkan melalui pengurus kelompok tani. Benih ssudah diperiksa BPSP Balai Pemeriksa Sertifikat Benih untuk mengetahui masa berlaku layak atau tidak," ungkap Hidayat. 

Ketua Kelompok Tani Tolo Lenti, Desa Tolokalo, Kecamatan Kempo, Ketut Arse menyatakan merasa senang adanya bantuan subsidi benih jagung dari Kementerian Pertanian. Dengan bantuan benih jagung tersebut, lanjutnya, pihaknya bisa mencukupi kebutuhan anggota kelompok tani jagung. 

"Bantuan benih yang berkualitas petani akan meningkatkan produktifitasnya sembilan ton perhektar meningkat 12 ton perhektar," lanjut dia. 

Sementara Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Tolokalo Kecamatan Kempo Kabupaten Dompu Ruslan menegaskan sebagai mitra dan pendamping Kelompok Tani, dengan adanya benih bantuan pemerintah semua anggota terakomodir mendapatkan bantuan sesuai dengan luas lahannya. 

Dia berpesan secara teknis sebelum melihat dulu labelnya masa berlakunya, jangan sampai labelnya kadaluarsa karena akan mempengaruhi pertumbuhan jagung. "Petani juga harus mengikuti anjuran teknis bagaimana pengolahan lahan yang benar, jarak tanam dan pemberian pupuk yang berimbang sesui yang direkomendasikan," tuturnya.

Terpisah, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa benih unggul menjadi faktor yang amat penting dalam keberhasilan aktivitas tani. Maka dari itu, diperlukan para penangkar yang handal untuk memghasilkan kualitas benih jempolan.  

"Ini yang tengah masif dilakukan di kegiatan Sekolah Lapang (SL). Bagian dari program Integrated Participatory Development and Management Irrigation Program (IPDMIP)," ujar SYL-sapaannya-. 

"Benih unggul merupakan bagian vital dari faktor penentu produktivitas petani," lanjutnya.   

Menurutnya, IPDMIP harus berperan mendorong proses transformasi dari sistem pertanian tradisional menjadi modern. Untuk itu, SDM-nya harus digarap lebih dahulu. “Mereka adalah petani, penyuluh, petani milenial melalui pelatihan,” beber SYL.

Sistem pertanian tradisional, katanya, dicirikan oleh produktivitas yang rendah, penggunaan varietas lokal, dikerjakan secara manual atau dengan bantuan tenaga ternak. 

Sistem pertanian ini belum memanfaatkan mekanisasi pertanian serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK). “Pertanian modern dicirikan masifnya varietas berdaya hasil tinggi, menerapkan mekanisasi dan pemanfaatan teknologi era industri 4.0,” kata dia.

Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan penangkaran benih padi vital untuk pemberdayaan dan kemandirian petani agar berdaya saing. 

Penangkaran padi ini terutama dilakukan melalui SL IPDMIP bagi petani di daerah irigasi (DI) pada 74 kabupaten di 16 provinsi.

"Petani bisa dibina menjadi ahli agar produksi benih padi lebih berkualitas serta membuka akses bagi petani akan lebih mudah memperoleh benih unggul, karena telah banyak tersedia,” kata Dedi Nursyamsi kepada petani dan penyuluh pertanian pada dialog interaktif melalui daring.

Dukungan IPDMIP melalui sekolah lapang, katanya, mendukung kemampuan petani menjadi penangkar benih untuk kemandirian benih maupun memenuhi kebutuhan setempat, melalui kelompok tani (Poktan) dan Gapoktan.

Menurut Dedi Nursyamsi, program penangkaran benih oleh IPDMIP sejalan dengan instruksi dan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. 

Mentan Syahrul, kata Dedi, memberi perhatian serius pada IPDMIP untuk mendukung pencapaian ketahanan pangan melalui ketersediaan benih padi bagi petani.

Pewarta: Pewarta Antara

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021