Ikatan Alumni Indonesia Universitas Indonesia (ILUNI UI) dan perusahaan IT Arogya.ai memberikan dukungan kepada Rumah Sakit UI (RSUI) untuk memberikan layanan kesehatan berbasis Artificial Intelligence (AI) guna meningkatkan layanan.
Ketua Umum ILUNI UI Andre Rahardian di RSUI Depok, Jumat mengatakan inovasi teknologi di bidang kesehatan merupakan salah satu yang menjadi titik perhatian ILUNI UI.
"Teknologi memiliki kekuatan besar untuk membantu tugas rumah sakit dan nakes. Melalui center ILUNI UI 4.0 dan merangkul Arigya.ai yang diharapkan mampu mengembangkan RSUI sebagai rumah sakit pendidikan," kata Andre.
Baca juga: Pemkot Depok siap kerja sama dengan ILUNI UI terkait program vaksinasi
Andre mengatakan kerja sama ini merupakan hasil penemuan yang diharapkan menjadi "legacy" di dunia kesehatan.
"Kami berharap program AI (kecerdasan buatan) akan membawa manfaat besar ke depannya," ujarnya.
Ketua ILUNI UI 4.0 Fitria Faisal menjelaskan program kerja sama ini merupakan bagian tak terpisahkan dari program center 4.0 yang selalu mengedepankan prinsip kolaborasi dan inovasi.
"Kolaborasi ini menegaskan interaksi antara manusia dan teknologi selalu menghadirkan jawaban atas kebutuhan praktis," ujarnya.
Baca juga: ILUNI UI-GAKLPT adakan webinar dampak korupsi terhadap ekonomi
Direktur Utama RSUI Dr. dr. Astuti Giantini menekankan pentingnya penggunaan teknologi untuk mendukung rumah sakit dalam meningkatkan layanan kesehatan. Dukungan ini tidak hanya untuk masa pandemi saja tetapi tetap berlanjut setelah pandemi.
"Peranan teknologi akan semakin dibutuhkan. Untuk itu kami sangat mengapresiasi hadirnya inovasi pemanfaatan AI di RSUI," katanya.
Dikatakannya teknologi ini menghadirkan sistem yang terintegrasi dan lebih efisien, mulai dari supply chain hingga administrasi. Sehingga diharapkan teknologi ini dapat menkan biaya lebih besar.
"Hal ini adalah langkah kesiapan RSUI dalam menyongsong era digitalisasi untuk mendukung Universal Health Coverage (UHC)," ujarnya.
Baca juga: ILUNI UI apresiasi KPK berhasil bongkar dugaan korupsi dua menteri
Sementara itu Founder dan CEO Arogya.ai Victor Fungkong mengatakan pihaknya hadir memberikan solusi untuk membantu optimalisasi manajemen rantai pasok (management supply chain) layanan kesehatan Indonesia.
"Order manager, inventory manager, dan h-commerce yang diciptakan Arogya merupakan 'AI supply chain' layanan kesehatan pertama di Indonesia, diciptakan di Indonesia untuk layanan kesehatan Indonesia yang lebih baik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
Ketua Umum ILUNI UI Andre Rahardian di RSUI Depok, Jumat mengatakan inovasi teknologi di bidang kesehatan merupakan salah satu yang menjadi titik perhatian ILUNI UI.
"Teknologi memiliki kekuatan besar untuk membantu tugas rumah sakit dan nakes. Melalui center ILUNI UI 4.0 dan merangkul Arigya.ai yang diharapkan mampu mengembangkan RSUI sebagai rumah sakit pendidikan," kata Andre.
Baca juga: Pemkot Depok siap kerja sama dengan ILUNI UI terkait program vaksinasi
Andre mengatakan kerja sama ini merupakan hasil penemuan yang diharapkan menjadi "legacy" di dunia kesehatan.
"Kami berharap program AI (kecerdasan buatan) akan membawa manfaat besar ke depannya," ujarnya.
Ketua ILUNI UI 4.0 Fitria Faisal menjelaskan program kerja sama ini merupakan bagian tak terpisahkan dari program center 4.0 yang selalu mengedepankan prinsip kolaborasi dan inovasi.
"Kolaborasi ini menegaskan interaksi antara manusia dan teknologi selalu menghadirkan jawaban atas kebutuhan praktis," ujarnya.
Baca juga: ILUNI UI-GAKLPT adakan webinar dampak korupsi terhadap ekonomi
Direktur Utama RSUI Dr. dr. Astuti Giantini menekankan pentingnya penggunaan teknologi untuk mendukung rumah sakit dalam meningkatkan layanan kesehatan. Dukungan ini tidak hanya untuk masa pandemi saja tetapi tetap berlanjut setelah pandemi.
"Peranan teknologi akan semakin dibutuhkan. Untuk itu kami sangat mengapresiasi hadirnya inovasi pemanfaatan AI di RSUI," katanya.
Dikatakannya teknologi ini menghadirkan sistem yang terintegrasi dan lebih efisien, mulai dari supply chain hingga administrasi. Sehingga diharapkan teknologi ini dapat menkan biaya lebih besar.
"Hal ini adalah langkah kesiapan RSUI dalam menyongsong era digitalisasi untuk mendukung Universal Health Coverage (UHC)," ujarnya.
Baca juga: ILUNI UI apresiasi KPK berhasil bongkar dugaan korupsi dua menteri
Sementara itu Founder dan CEO Arogya.ai Victor Fungkong mengatakan pihaknya hadir memberikan solusi untuk membantu optimalisasi manajemen rantai pasok (management supply chain) layanan kesehatan Indonesia.
"Order manager, inventory manager, dan h-commerce yang diciptakan Arogya merupakan 'AI supply chain' layanan kesehatan pertama di Indonesia, diciptakan di Indonesia untuk layanan kesehatan Indonesia yang lebih baik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021