Jakarta, (Antara Megapolitan) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengajak Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi untuk bersama-sama menyelesaikan permasalahan sampah.

Hal tersebut disampaikannya secara langsung terkait enam unit truk sampah milik Dinas Kebersihan DKI Jakarta yang ditahan oleh petugas Dinas Perhubungan Kota Bekasi pada Rabu (21/10) malam.

"Masalah sampah ini sebaiknya kita atur bersama, antara Pemprov DKI dengan Pemkot Bekasi. Karena penyelesaian masalah sampah perlu dukungan dari semua pihak," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis.

Menurut pria yang lebih akrab disapa Ahok itu, untuk dapat menyelesaikan permasalahan di ibukota, termasuk masalah sampah, pihaknya berencana memperluas tanggung jawab.

"Maksudnya, kita ini kan bersebelahan, jadi kami (Pemprov DKI) akan memperluas tanggung jawab, ada biaya juga yang akan dikeluarkan untuk wilayah di sekitar Jakarta," ujar Ahok.

Sementara itu, terkait masalah penahanan truk-truk sampah tersebut, dia menuturkan apabila Pemkot Bekasi berencana menutup Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, maka akan menimbulkan masalah baru.

"Kalau Pemkot Bekasi memutuskan menutup TPST Bantar Gebang, nanti sampah-sampah malah menumpuk di Jakarta dan pada akhirnya akan menjadi bencana nasional," tutur Ahok.

Oleh karena itu, Ahok menyarankan sebaiknya Pemprov DKI duduk bersama dengan Pemkot Bekasi untuk segera menyelesaikan masalah tersebut.

Seperti diketahui, sebanyak enam unit truk sampah milik Dinas Kebersihan DKI Jakarta ditahan oleh petugas Dinas Perhubungan Kota Bekasi pada Rabu (21/10) malam kemarin karena menyalahi ketentuan operasional.

Perjanjian operasional yang dilanggar itu, yakni berupa waktu pendistribusian sampah dari Jakarta menuju TPST Bantar Gebang yang seharusnya dilakukan malam hari, namun dilakukan pada siang hari.

Pewarta: Cornea Khairany

Editor : Andi Firdaus


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015