Mata uang-mata uang utama kembali stabil pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah pernyataan mengejutkan dari bank sentral Kanada (BoC) memberikan ledakan volatilitas di pasar yang relatif tenang.

Pergerakan tersebut membuat indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya turun 0,1 persen menjadi 93,8240, setelah dolar melemah terhadap dolar Kanada, euro, dan yen Jepang.

Greenback awalnya kehilangan 0,7 persen terhadap dolar Kanada setelah BoC mengisyaratkan bahwa mereka dapat menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan. Namun langkah itu mereda dan membuat dolar AS melemah 0,4 persen terhadap loonie (dolar Kanada).

Sebelum pengumuman, yang dipandang oleh beberapa orang sebagai hawkish, dolar Kanada telah melemah ke level terendah dalam hampir dua minggu terhadap mitra AS.

“Anda akan melihat lebih banyak volatilitas dan ayunan valas di sini,” kata Ed Moya, analis pasar senior di broker OANDA.

Para pedagang akan memiliki ekspektasi inflasi yang berbeda di setiap wilayah, kata Moya, menambahkan: "Perbedaan suku bunga akan sangat sulit untuk dihitung untuk beberapa mata uang."

Komentar BoC dapat menjadi pemicu pertama untuk penilaian baru tentang bagaimana suku bunga akan berubah dan berdampak pada mata uang, ketika para gubernur bank sentral mencoba untuk mendukung pemulihan pandemi tanpa melepaskan inflasi yang berkelanjutan.

Baca juga: Dolar AS menguat setelah data pekerjaan dan perumahan membaik

Pasar uang telah bergerak sedikit dalam dua hari pertama minggu ini karena para pedagang berhenti sejenak untuk pengumuman kebijakan moneter dari bank-bank sentral utama di seluruh dunia, termasuk Federal Reserve AS, yang akan bertemu minggu depan.

Untuk sebagian besar hari, euro diperdagangkan dalam 0,2 persen dari penutupan Selasa (26/10/2021) terhadap dolar. Euro terakhir menguat sekitar 0,1 persen menjadi 1,1607 dolar AS.

Bank Sentral Eropa (ECB) akan bertemu pada Kamis waktu setempat dan diperkirakan akan mengambil sikap dovish.

Pemerintah Jerman memangkas perkiraan pertumbuhan 2021 untuk tahun ini, karena kemacetan pasokan untuk semikonduktor dan kenaikan biaya energi menunda pemulihan di ekonomi terbesar Eropa itu.

Baca juga: Dolar AS melemah, data produksi pabrik AS turun terbesar dalam 7 bulan

Imbal hasil obligasi pemerintah Jerman 10-tahun turun ke level terendah dalam lebih dari seminggu dan kurva imbal hasil mendatar.

Demikian pula, kurva imbal hasil obligasi AS mendatar dengan selisih antara imbal hasil pada obligasi dua dan 10-tahun menyempit menjadi kurang dari 104 basis poin, terendah sejak Agustus. Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun turun di bawah 1,53 persen. Imbal hasil telah mencapai 1,70 persen pada minggu lalu.

Meratanya kurva imbal hasil di pasar negara-negara maju minggu ini mungkin mencerminkan kekhawatiran, kata para analis, bahwa bank sentral akan melakukan kesalahan jika mereka mengetatkan kebijakan terlalu dini dalam menghadapi inflasi lebih tinggi yang terbukti sementara.

Baca juga: Sentimen risiko "rebound", dolar AS akhiri kenaikan lima minggu beruntun

Dolar Australia naik 0,3 persen menjadi 0,752 dolar AS setelah data menunjukkan bahwa inflasi inti Australia melesat ke level tertinggi enam tahun pada September, mengejutkan pasar. Data tersebut mendorong lonjakan imbal hasil obligasi jangka pendek.

Bank sentral Australia (RBA) akan bertemu pada Selasa (2/11/2021) minggu depan dan perkiraan pasar bertentangan dengan desakan pembuat kebijakan RBA bahwa tidak akan ada kenaikan suku bunga sebelum 2024.

Terhadap yen Jepang, dolar AS turun 0,3 persen menjadi 113.7950 - masih dalam kisaran baru-baru ini dan mendekati level tertinggi empat tahun di 114,695 yang disentuh satu minggu lalu.

Bank sentral Jepang (BoJ) akan bertemu pada Kamis dan secara luas diperkirakan akan menurunkan penilaian ekonominya. Pasar telah bertaruh pada tidak ada kenaikan suku bunga di masa mendatang.

Pound Inggris turun 0,1 persen menjadi 1,3740 dolar AS setelah menteri keuangan Inggris mengumumkan perkiraan anggaran Inggris.

Di pasar kripto, Bitcoin turun ke level 58.100 dolar AS - terendah dalam satu setengah minggu - dalam sebuah langkah yang dikaitkan dengan aksi ambil untung menyusul level tertinggi sepanjang masa 67.016 dolar AS yang dicapai minggu lalu.

Sejak setinggi itu, uang kripto telah jatuh lebih dari 13 persen tetapi berada di jalur untuk bulan terbaiknya sejak Februari.
Bitcoin turun 3,0 persen untuk hari ini di 58.634 dolar AS.


 

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021