Bekasi, (Antara Megapolitan) - Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat sebanyak 447 bangunan sekolah di wilayah setempat mendesak untuk diperbaiki karena adanya kerusakan.

"Mayoritas yang mengalami kerusakan merupakan gedung sekolah dasar (SD) karena rata-rata sudah berusia di atas delapan tahun," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Rudi Sabarudin di Bekasi, Senin.

Menurut dia, kerusakan banguan tersebut ada yang berupa retak pada bagian dinding, ambles, plafon rusak, dan lainnya.

Kerusakan itu berpotensi mengakibatkan kecelakaan bila tidak segera ditangani menyusul usia bangunan yang rekatif tua.

"Dari 447 bangunan sekolah tersebut, sebanyak 35 persen di antaranya masuk dalam kategori rusak parah," katanya.

Data kerusaka sekolah itu diperoleh pihaknya berdasarkan hasil masukan masyarakat dalam agenda Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang) di tingkat kecamatan pada 2015.

"Saat itu tercatat kebutuhan biaya untuk perbaikan sekolah rusak mencapai total Rp650 miliar," katanya.

Namun akibat keterbatasan dana pemeirntah daerah, kata dia, proses perbaikan bangunan pada 2015 akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan APBD.

"Tahun ini kita hanya mengalokasikan 14 miliar untuk perbaikan sekolah rusak, itu pun hanya untuk 128 bangunan SD untuk keperluan pembuatan WC berstandar internasional, dan sejumlah bangunan lokal kelas," katanya.

Sementara kebutuhan dana perbaikan lainnya akan diupayakan melalui sejumlah cara di antaranya bekerja sama melalui alokasi dana pertanggungjawaban sosial perusahaan (CSR) dan bantuan pemerintah pusat.

"Khusus untuk bantuan dari pemerintah pusat diperuntukan bagi 14 SD melalui pembangunan 28 ruang kelas baru. Satu SD dua ruang kelas baru," katanya.

Sementara sejumlah perusahaan yang sudah menyumbangkan dana CSR nya untuk pembangunan sekolah di antaranya PT Metropolitan Land Tbk.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015