Tanjung Selor (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Bulungan,  Kalimantan Utara mengeluarkan surat edaran agar kegiatan belajar di seluruh sekolah diliburkan pada 20-23 Oktober 2015 akibat kabut asap pekat.

Pada Selasa di Tanjung Selor, jalan-jalan lengang sejak pagi karena seluruh sekolah dari tingkat dasar sampai SLTA diliburkan.

Berdasarkan rekomendasi dari Dinas Pedidikan, Dinas Kesehatan dan Badan Lingkungan Hidup,  Pemkab Bulungan mengeluarkan surat edaran yang ditandatangani Senin (19/10) yang menginstruktikan bahwa 20-22 Oktober 2015 seluruh sekolah untuk semua tingkatan diliburkan.

Pada poin ketiga surat yang ditandatangani oleh Penjabat Bupati Bulungan, Syaiful Herman dikatakan bahwa jika selama tiga hari atau seharusnya sudah masuk sekolah pada 23 Oktober polusi udara masih berbahaya bagi kesehatan maka bisa diliburkan tiga hari ke depan.

Pemkab Bulungan mengintruksikan apabila keadaan udara masih dianggap tidak normal maka sekolah diliburkan kembali dengan  batas waktu ditentukan oleh oleh Dinas Pendidikan sesuai dengan keadaan.

Sebelumnya, prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Bulungan Raden Eko Sarjono di Tanjung Selor mengatakan hasil pantauan Satelit Terra/Aqua menunjukkan kabut asap yang melanda daerah itu sejak tiga pekan terakhir merupakan kiriman dari Kalimantan Timur.

Kabut asap hingga ke Kabupaten Bulungan diakibatkan hembusan angin dari arah selatan menuju barat daya dengan kecepatan 4-5 knot menyebabkan kondisi cuaca semakin buruk oleh kabut asap tersebut.

Daerah Kaltim yang hutan dan lahannya membara itu berada di Kabupaten Berau, tepatnya di Kecamatan Tabalar dan Talisayan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bulungan.

BMKG setempat mengakui, kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Berau karena memang terdapat sejumlah titik api yang rawan mengalami kebakaran yang menyebabkan jarak pandang hanya sekitar 2.000 meter.

Kabut asap yang semakin tebal itu menyebabkan pula tidak adanya penerbangan dari Samarinda menuju Tanjung Selor sehingga masyarakat setempat mengalami berbagai kendala khususnya yang hendak menggunakan jasa transportasi udara.

   

Pewarta: Iskandar Zulkarnaen

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015