Sektor pertanian amat fundamental dalam menopang ekonomi bangsa, terbukti ketika pandemi melanda negeri ini hingga sekarang, pertanian tetap kokoh menjadi pilar kekuatan utama negara.

Hal tersebut dikatakan oleh Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Ketut Lihadnyana, Senin ketika memberikan sambutan acara “Pertemuan Koordinasi Kegiatan Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian Tahun 2021.
Pertemuan Koordinasi Pimpinan Kelembagaan Penyuluhan Kabupaten Lokasi IPDMIP Regional I, dan Pendampingan Koorporasi Petani di Lokasi Food Estate Kabupaten Sumba Tengah dan Bimtek Jurnalistik Penulisan dan Fotografi di Bali.

I Ketut memaparkan bahwa dalam konteks peran petani, sektor pertanian harus terus didorong dari hulu ke hilir. Kondisi di lapangan sekarang, mayoritas petani berada pada tahap produksi, sementera penanganan hilirnya oleh orang lain.

"Di sisi lain menurut riset kami, margin keuntungan dari petani yang melakukan giat usaha tani dari hulu ke hilir, sangat besar," ungkapnya.

"Maka dari itu program seperti IPDMIP (Integrated Participatory Development and Management Irrigation Program) sangat strategis dalam memperkuat basis kompetensi penyuluh maupun petani," lanjut I Ketut.

 


I Ketut menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Bali menaruh perhatian serius terhadap sektor pertanian. Saat ini, berbagai kebijakan yang berpihak pada pertanian, terus dimasifkan. Misalnya saja menggarkan para pegawai di lingkup pemerintah untuk membeli komoditas pertanian langsung dari para petani.

"Kita harus bangga dengan produk dalam negeri. Di masa pandemi seperti sekarang, tidak ada yang survive sekuat sektor pertanian. Orang pasti membutuhkan makanan, maka dari itu pertanian sangatlah potensial," kata I Ketut.

Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan para pemangku kepentingan di bidang pertanian harus memiliki kemauan dan semangat yang kuat dalam menjaga dan mengawal ketersediaan pangan.

Baca juga: Melalui Open Day, Kementan tingkatkan peran generasi milenial

Selanjutnya penyelenggara dan pelaku pertanian harus memiliki konsepsi dalam menggerakan terobosan guna berkontribusi dan mendukung keberhasilan pembangunan pertanian.

"Salah satu elemen pentingnya adalah penyuluh. Mereka adalah garda terdepan dalam konteks penguatan SDM petani," ujar Dedi. "Saya mengapresiasi setinggi-tingginya gelaran kegiatan ini sebagai bagian dari konsolidasi penyuluh sehingga kedepannya bisa lebih baik lagi," lanjut Dedi.

Baca juga: Mentan imbau masyarakat berpartisipasi aktif perkuat ketahanan pangan

Dijelaskan Dedi, dalam upaya mewujudkan keberhasilan pembangunan pertanian, diperlukan sumberdaya manusia pertanian yang maju, mandiri dan modern. Termasuk di dalamnnya adalah para penyuluh. Terkait hal tersebut, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian bertanggungjawab terhadap peningkatan kualitas SDM pertanian dan kelembagaan pertanian nasional.

Terkait hal itu, maka disusun beberapa strategi yaitu standarisasi dan sertifikasi profesi pertanian, penyuluhan berbasis teknologi informasi dan komunikasi, regenerasi dan penumbuhan minat generasi muda pertanian, pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis kompetensi, serta penguatan kelembagaan petani.

"Pada Tahun 2020-2024, telah disusun langkah-langkah operasional yang terkait dengan dukungan penyuluhan pertanian dalam peningkatan kapasitas SDM pertanian dan kelembagaan pertanian," tambah Dedi. 

Adapun langkah yang dimaksud Dedi di antaranya penyebarluasan informasi pertanian melalui media elektronik, media cetak, dan e-learning. Pengembangan database penyuluhan pertanian terintegrasi, pengembangan sistem informasi penyuluh pertanian, penumbuhan dan pengembangan KEP/BUMP Korporasi Petani/KUB melalui jejaring dan kemitraan usaha, dan penumbuhan dan pengembangan poktan dan gapoktan melalui media kelas kemampuan poktan.

Baca juga: Sukseskan program Kementan, mahasiswa Polbangtan Bogor kenalkan Sekolah Vokasi Kementerian Pertanian di Lampung

"Saya berharap, melalui pertemuan ini dapat dijadikan momentum yang baik oleh Para Kepala Dinas Pertanian provinsi dan kabupaten serta jajarannya, para pengelola proyek IPDMIP serta penyelenggara penyuluhan pertanian di pusat, untuk bersama-sama berkomitmen dalam membangun sinergitas, kerjasama dan koordinasi," jelas dia.

Hal senada diungkapkan Kepala Pusat Penyuluh Pertanian, Bustanul Arifin. Busatnul menegaskan bahwa penyuluh memiliki peran yang strategis dalam pembangunan pertanian. Mereka adalah garda terdepan sekaligus mata dan telinga pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian. Maka dari itu, berbagai program-program strategis di sektor pertanian sangat berkaitan dengan penyuluh.

"Maka dari itu pertemuan ini sangat penting untuk mengakselerasi program IPDMIP (Integrated Participatory Development and Management Irrigation Program) karena elemen utamanya adalah petani dan penyuluh," ujar Bustanul.

Bustanul berharap kegiatan koordinasi penyuluh ini makin menguatkan mereka untuk terus meningkatkan kapasitas diri, membangun sinergitas dengan petani di lapangan, serta meningkatkan SDM para petani.

"Kita harus optimis bahwa melalui penyuluh-penuyuluh yang berkualitas melahirkan para petani yang mumpuni," ujarnya.

Pewarta: Pewarta Antara

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021