Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila Siswono Yudohusodo menyampaikan universitas tersebut merupakan salah satu perguruan tinggi yang menerapkan konsep kampus hijau (green campus).

"Mengacu pada Universitas Indonesia Green Metric  yang merupakan salah satu pemeringkatan internasional, UP menjadi bagian dari 88 perguruan tinggi di Indonesia dan 912 perguruan tinggi di dunia," kata Siswono dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Kota Depok, Minggu.

Universitas Pancasila (UP) saat ini menduduki peringkat ke-22  di tingkat nasional dan 289 tingkat internasional pada pemeringkatan UI GreenMetric tahun 2020.

"UP memiliki program green campus yang sejalan dengan SDG's Goals," katanya.

Antara lain kampus UP mengimplementasikan efisiensi energi yang rendah emisi, melakukan konservasi sumber daya, dan meningkatkan kualitas lingkungan, dengan cara mendidik warganya untuk menjalankan pola hidup sehat, serta menciptakan lingkungan belajar yang kondusif secara bekelanjutan.

Siswono berharap, pada webinar internasional bisa dimanfaatkan untuk saling berbagi pengalaman, ide, dan pengetahuan, antar kampus dan institusi lainnya.

Bertepatan dengan HUT Universitas Pancasila ke-55 serta turut serta mensukseskan UI GreenMetric, Word University Rankings, dengan menyeleggarakan Webinar Internasional tentang Green Campus dan Sustainable Development Goals (SDGs) yang bertemakan “Technology Innovation & Implementation for Green Campus based on Sustainable Development Goals (SDGs)” secara daring.

Pembicara utama dalam webinar ini, yakni Menteri Bappenas,  Dr. (H.C.) Ir. H. Suharso Monoarfa yang dalam hal ini diwakili oleh staf ahlinya Dr. Vivi Yulaswati, M.Sc; Prof. Emil Salim (Menteri Negara KLH periode 1983-1993); Kepala LLDikti Wilayah III, Prof. Agus Setyo Budi; dan Chairperson of UI GreenMetric, Prof. Riri Fitri Sari.

Menteri Negara KLH periode 1983-1993, Prof. Emil Salim menambahkan untuk meningkatkan daya saing Indonesia di antara negara-negara maju dan seiring dengan implementasi SDG's, kalangan akademisi di Indonesia memiliki peran edukasi, menciptakan inovasi dan meningkatkan produktivitas.

Emil Salim berharap, khususnya kepada Universitas Pancasila dapat berperan aktif dalam mewujudkan Indonesia Maju.

Sementara itu Rektor Universitas Pancasila Prof. Edie Toet Hendratno memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya ditujukan kepada 4  pembicara utama dan 12 pembicara yang diundang dan berasal dari 5 negara selain Indonesia, yaitu Jerman, Belanda, Korea, Singapura dan Malaysia.

Ia menyampaikan bahwa pemanasan global bukan hanya sekedar masalah, namun memiliki dampak yang tidak menguntungkan pada ekosistem dunia. Maka pemerintah mengambil kebijakan dengan mengajak civitas akademika untuk berperan aktif dalam mengurangi dampak pemanasan global.

Dengan memadukan hasil riset, inovasi, dan industri 4.0. Universitas Pancasila berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas kajian sesuai rencana strategis dan visi dan misi Universitas Pancasila.

Oleh karena itu, diperlukan peningkatan pengetahuan dan implementasi penelitian untuk mewujudkan program Green Campus dan SDGs tahun 2030 dengan baik.

Baca juga: Universitas Pancasila wujudkan MBKM dengan budidaya kebun tanaman obat
Baca juga: Universitas Pancasila gelar wisuda secara daring dan luring

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021