Karawang, 16/5 (ANTARA) - Pengecer dan konsumen di sejumlah daerah sekitar Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengeluhkan minimnya pasokan gas elpiji ukuran tiga kilogram di pasaran, sejak beberapa hari terakhir.

Seorang pengecer gas elpiji, Ny. Mila, mengatakan, sejak beberapa hari terakhir hingga kini pasokan gas elpiji ukuran tiga kilogram sudah berkurang. Biasanya dua atau tiga hari sekali pihaknya mendapat kiriman gas elpiji ukuran tiga kilogram dari distributor.

"Sekarang, sudah lebih dari sepekan tidak mendapat kiriman gas elpiji ukuran tiga kilogram. Jadi jangankan untuk menjual, untuk memenuhi kebutuhan gas elpiji sehari-hari sudah susah," kata Mila yang merupakan warga Purwasari, di Karawang, Selasa.

Ia mengaku sudah beberapa kali menghubungi pihak distributor gas elpiji ukuran tiga kilogram agar segera mengirim gas elpiji tersebut menyusul kosongnya persediaan di warung miliknya. Tetapi pihak distributor tidak pernah mengirim gas dengan alasan stok kosong.

Seorang konsumen gas elpiji ukuran tiga kilogram, Ny Een, mengaku sangat sulit mencari gas elpiji ukuran tiga kilogram di warung-warung yang merupakan pengecer gas sejak beberapa hari terakhir.

"Saya sudah mencari-cari ke beberapa warung pengecer gas terdekat, tetapi tidak ada. Bahkan, mereka (pengecer) pun mengeluhkan hal yang sama. Stok gas mereka juga sudah pada habis," katanya.

Dengan tidak adanya elpiji, ia mengaku kesulitan mencari alternatif lain untuk digunakan sebagai bahan bakar. Karena, sejak adanya konversi minyak tanah ke gas elpiji, kompor minyak tanah miliknya telah dijual. Karena itu saat ini, kesulitan untuk memasak.

"Kalau kompor minyak tanah masih ada, mungkin akan mencari minyak tanah. Tetapi kompor minyak tanah sudah tidak ada. Jadi sekarang ini bingung kalau mau masak," kata dia.

Ny Een khawatir kelangkaan gas elpiji ukuran tiga kilogram akan berdampak terhadap kenaikan harga. Sebab, dari pengalaman-pengalaman, jika barang tertentu sudah langka di pasaran akan mengalami kenaikan harganya.


Ali K

Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012