Bogor, (Antara Megapolitan) - Puluhan kader Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) dari 12 perguruan tinggi di Indonesia mengikuti pelatihan jurnalistik yang menghadirkan pembicara dari Perum LKBN Antara, di Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu.

"Pelatihan jurnalistik ini merupakan rangkai dari acara "Nahdlatul Ulama Science and Cultural Art Olympiad atau NU-Santara 2015," kata Nurul Muhibbah dari Depnas II Pusat Komunikasi KMNU Nasional.

Nurul menjelaskan, hari kedua penyelenggaraan "Nahdlatul Ulama Science and Cultural Art Olympiad (NU-Santara) 2015 diisi dengan sejumlah pelatihan, seperti pelatihan bidang IT dan jurnalistik, pelatihan kajian dakwah Keaswajaan, pelatihan Administrasi dan Keuangan, pelatihan NU Training, pelatihan ke-NU-an, dan ke-KMNU-an.

"Pelatihan IT dan Jurnalistik ini diikuti oleh 30 peserta, yang tergabung dalam kesektretariatan KMNU 12 perguruan tinggi yang memegang Divisi Komunikasi dan Informatika," kata Nurul.

Menurut Nurul lebih lanjut, pentingnya pelatihan jurnalistik ini dalam rangka untuk menyebarluaskan kegiatan KMNU Nasional maupun KMNU yang ada di masing-masing perguruan tinggi, serta menyebarluaskan dakwah yang menjadi perjuangan NU.

"Tujuan utama Pelatihan Jurnalistik ini untuk mengembangkan serta mensinergikan dakwah maupun publikasi KMNU di 12 perguruan tinggi. Agar strategis dalam penyebaran informasi, baik melalui cetak maupun media online," katanya.

Hadir sebagai pembicara dalam Pelatihan Jurnalistik yakni Mulyo Sunyoto, Ombudsman Perum LKBN Antara yang menyampaikan materi tentang Dasar-dasar Tentang Jurnalistik serta Bahasa Jurnalistik.

Mulyo menjelaskan, langkah-langkah untuk membuat tulisan yang harus memenuhi unsur lima W (what, why, where, when, who) dan satu H (how). Lima unsur tersebut menjelaskan, apa, mengapa, di mana, kapan, dan siapa, serta bagaimana sebuah berita itu disampaikan.

Menulis harus berdasarkan hasil pengamatan, lalu dipublikasikan.

"Untuk bisa menulis dengan baik harus disertai dengan wawasan, wawasan didapat dari kebiasaan membaca," kata Mulyo Sunyoto.

Jalannya Pelatihan Jurnalistik tersebut berlangsung cukup interaktif, lebih banyak diskusi, tanya jawab antar peserta. Beberapa pertanyaan yang diajukan peserta di antaranya tentang kode etik jurnalitik, serta kiat-kiat untuk menulis bagus.

"Pelatihan Jurnalistik ini memberikan kami tips agar bisa menulis. Selain teori juga ada praktek studi kasus, sehingga mudah memahami," kata Etha Azizah Hasiib, salah satu peserta Pelatihan Jurnalistik dari Puskom KMNU Nasional.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Presidium Nasional Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) menggelar sejumlah kegiatan berupa "Nahdlatul Ulama Science and Cultural Art Olympiad (NU-Santara) 2015" yang dipusatkan di kampus Institut Pertanian Bogor (IPB), Provinsi Jawa Barat.

Seluruh acara berlangsung selama tiga hari, 16-18 Oktober 2015, mulai Pukul 08.00 sampai dengan selesai. Sekitar 250 kader terbaik Keluarga KMNU dari 12 perguruan tinggi di Indonesia turut meramaikan seluruh rangkaian acara tersebut.

Panitia kegiatan tersebut, Irfan Sofyan mengatakan, guna memeriahkan acara NU-Santara 2015 itu, KMNU juga mengadakan pelatihan ke-NU-an dan ke-KMNU-an. Pelatihan diikuti oleh kader-kader KMNU dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, yakni UI, IPB, STAN, Unila, Unpad, ITB, UNY, UGM, Undip, UPI, UII, dan IIUM.

"Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para kader KMNU mulai dari sejarah kenapa berdirinya NU, makna Logo NU, dan KMNU, Kenapa namanya NU, kenapa kita harus ber-NU," katanya.

Selain itu, pelatihan juga bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang bagaimana strategi ulama-ulama jaman dulu dalam membuat serta mengembangkan organisasi NU ini, sehingga organisasi ini begitu cepat menyebar dan diterima di tengah-tengah masyarakat dengan baik.

Hal penting lainnya yang diharapkan juga bisa didapat dari pelatihan tersebut adalah untuk memberikan motivasi kepada kader KMNU, agar mereka merasa bangga dengan ke-NU-annya.

"Sehingga hati mereka tergerakkan dan lebih semangat lagi dalam meneladani dan meneruskan prinsip dakwah yang diajarkan para ulama NU yang Tawazun, Tasamuh, Tawassut, serta Amar Ma`ruf Nahi Mungkar dalam menyebarkan agama Islam di kampusnya masing-masing," katanya.

Para pembicara yang memberikan materi adalah Ahmad Nur Shobah (Dewan Pertimbangan KMNU), dan Muhammad Zimamul Adli (Presidium Nasional I).

Puncak acara "Nahdlatul Ulama Science and Cultural Art Olympiad (NU-Santara) 2015" Minggu besok akan menghadirkan sejumlah tokoh nasional, di antaranya Ketua Umum PBNU Prof KH Said Aqil Siroj, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nachrowi, yang akan menyampaikan materi pada seminar Tentang Kebangsaan di Kampus IPB Dramaga.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015