Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Jawa Barat dalam bakti Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2021 dan peralihan ke musim hujan, mengingatkan kembali seluruh masyarakat untuk mewaspadai bencana alam yang bisa terjadi kapan saja di lingkungan masing-masing mengingat perubahan iklim ekstrem saat ini.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Imran Wardhani, sebagaimana keterangan yang diperoleh dari Diskominfo Kota Sukabumi, Rabu, menyebutkan, dari tujuh kecamatan yang ada di wilayah ini, paling tinggi risiko bencana terjadi di Kecamatan Cikole, sedangkan Kecamatan Cibeureum paling rendah.
Meskipun demikian, seluruh masyarakat diimbau untuk senantiasa mewaspadai bencana alam yang bisa terjadi kapan saja.
Baca juga: BPBD Kota Sukabumi tangani bencana yang terjadi di sejumlah lokasi
BPBD Kota Sukabumi saat ini dalam status siap siaga bencana apalagi beberapa hari terakhir telah terjadi bencana alam akibat hujan lebat disertai angin puting beliung yang menumbangkan pepohonan dan merusak sejumlah bangunan di sejumlah kelurahan.
Bencana alam di Kota Sukabumi beberapa hari terakhir ini, meskipun tak menelan korban jiwa, namun memperpanjang data kejadian yang dicatat BPBD Kota Sukabumi sebelumnya, yakni sepanjang Januari sampai September telah terjadi 130 kejadian bencana, mulai dari puting beliung, cuaca ekstrem, banjir, kebakaran, tanah longsor hingga gempa bumi.
Dalam kegiatan memperingati Bulan PRB 2021 saat ini, BPBD aktif melakukan sosialisasi bahkan pelatihan kepada berbagai kelompok kemasyarakatan untuk bersama-sama mewaspadai bencana alam dan memahami penanggulangan saat bencana terjadi.
“Peringatan Bulan PRB bertujuan mengajak semua pihak berkolaborasi melakukan upaya pengurangan risiko di lingkungan masing masing sebagai pencegahan sebelum terjadi bencana," kata ujar Kepala Seksi dan Pencegahan dan Kesiapsiaagaan BPBD Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami sebagaimana dikutip dari portal resmi BPBD Kota Sukabumi.
Baca juga: Warga Sukabumi diimbau waspada pohon tumbang saat hujan deras
BPBD bersama kelurahan-kelurahan menggelar pelatihan kesiapsiagaan bencana yang diikuti oleh para ketua RT dan RW.
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi telah mengeluarkan surat edaran berisi peringatan dini dan kesiapsiagaan menghadapi perubahan musim. Surat edaran pada pertengahan September lalu itu ditujukan kepada camat, lurah, dan kepala satuan kerja perangkat daerah, nonpemerintah, sampai masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana alam akibat perubahan cuaca.
Baru-baru ini, BPBD dan PMI Kota Sukabumi bersama Universitas Muhammadiyah Sukabumi menyelenggarakan kuliah lapangan untuk memberikan edukasi, sosialisasi, dan simulasi penanggulangan bencana alam kepada sejumlah para mahasiswa.
"Dalam Pengurangan Resiko Bencana ada pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, dan peringatan dini," kata Zulkarnain
Baca juga: Bencana longsor dan angin kencang terjang dua kecamatan di Sukabumi
Peringatan Bulan PRB 2021 mengusung tema "Ketangguhan Bangsa Menghadapi Bencana".
Zulkarnain mengatakan bahwa terselenggaranya kegiatan tersebut juga menjadi sebuah gerakan dalam perubahan menuju pembangunan yang lebih baik, berbasis pengurangan risiko bencana.
"Kami berharap ada peran mahasiswa menjadi pionir untuk mengoptimalkan kembali peran perguruan tinggi dalam upaya Pengurangan Risiko Bencana," kata Ketua PMI Kota Sukabumi Suranto Sumowiryo.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Imran Wardhani, sebagaimana keterangan yang diperoleh dari Diskominfo Kota Sukabumi, Rabu, menyebutkan, dari tujuh kecamatan yang ada di wilayah ini, paling tinggi risiko bencana terjadi di Kecamatan Cikole, sedangkan Kecamatan Cibeureum paling rendah.
Meskipun demikian, seluruh masyarakat diimbau untuk senantiasa mewaspadai bencana alam yang bisa terjadi kapan saja.
Baca juga: BPBD Kota Sukabumi tangani bencana yang terjadi di sejumlah lokasi
BPBD Kota Sukabumi saat ini dalam status siap siaga bencana apalagi beberapa hari terakhir telah terjadi bencana alam akibat hujan lebat disertai angin puting beliung yang menumbangkan pepohonan dan merusak sejumlah bangunan di sejumlah kelurahan.
Bencana alam di Kota Sukabumi beberapa hari terakhir ini, meskipun tak menelan korban jiwa, namun memperpanjang data kejadian yang dicatat BPBD Kota Sukabumi sebelumnya, yakni sepanjang Januari sampai September telah terjadi 130 kejadian bencana, mulai dari puting beliung, cuaca ekstrem, banjir, kebakaran, tanah longsor hingga gempa bumi.
Dalam kegiatan memperingati Bulan PRB 2021 saat ini, BPBD aktif melakukan sosialisasi bahkan pelatihan kepada berbagai kelompok kemasyarakatan untuk bersama-sama mewaspadai bencana alam dan memahami penanggulangan saat bencana terjadi.
“Peringatan Bulan PRB bertujuan mengajak semua pihak berkolaborasi melakukan upaya pengurangan risiko di lingkungan masing masing sebagai pencegahan sebelum terjadi bencana," kata ujar Kepala Seksi dan Pencegahan dan Kesiapsiaagaan BPBD Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami sebagaimana dikutip dari portal resmi BPBD Kota Sukabumi.
Baca juga: Warga Sukabumi diimbau waspada pohon tumbang saat hujan deras
BPBD bersama kelurahan-kelurahan menggelar pelatihan kesiapsiagaan bencana yang diikuti oleh para ketua RT dan RW.
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi telah mengeluarkan surat edaran berisi peringatan dini dan kesiapsiagaan menghadapi perubahan musim. Surat edaran pada pertengahan September lalu itu ditujukan kepada camat, lurah, dan kepala satuan kerja perangkat daerah, nonpemerintah, sampai masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana alam akibat perubahan cuaca.
Baru-baru ini, BPBD dan PMI Kota Sukabumi bersama Universitas Muhammadiyah Sukabumi menyelenggarakan kuliah lapangan untuk memberikan edukasi, sosialisasi, dan simulasi penanggulangan bencana alam kepada sejumlah para mahasiswa.
"Dalam Pengurangan Resiko Bencana ada pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, dan peringatan dini," kata Zulkarnain
Baca juga: Bencana longsor dan angin kencang terjang dua kecamatan di Sukabumi
Peringatan Bulan PRB 2021 mengusung tema "Ketangguhan Bangsa Menghadapi Bencana".
Zulkarnain mengatakan bahwa terselenggaranya kegiatan tersebut juga menjadi sebuah gerakan dalam perubahan menuju pembangunan yang lebih baik, berbasis pengurangan risiko bencana.
"Kami berharap ada peran mahasiswa menjadi pionir untuk mengoptimalkan kembali peran perguruan tinggi dalam upaya Pengurangan Risiko Bencana," kata Ketua PMI Kota Sukabumi Suranto Sumowiryo.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021