Jakarta (Antara Megapolitan) - Pengamat pariwisata Herdi Syahrasad memperkirakan perhelatan "Tour De Singkarak" (TDS) Sumatera Barat 2015 mendatangkan sekitar 150 ribu wisatawan mancanegara.
"Jelas selama TDS berlangsung berdampak terhadap perekonomian setempat," kata Herdi di Jakarta, Jumat.
Herdi mengatakan kedatangan sejumlah peserta balap sepeda, ofisial dan panitia di Sumatera Barat tersebut menambahkan keuntungan dari sektor pariwisata.
Herdi menyebutkan para peserta, ofisial maupun panitia balap sepeda TDS itu belanja, menginap maupun keperluan berbagai cenderamata atau makanan khas daerah setempat yang akan dibawa pulang ke negaranya.
Dosen Universitas Paramadina itu mengharapkan pergelaran TDS Sumatera Barat tidak hanya untuk program jangka pendek.
"Ini dapat dimanfaatkan sebagai ajang promosi pariwisata Indonesia kepada wisatawan mancanegara," ujar Herdi.
Ia menganalisis pelaksanaan TDS selama tiga tahun terakhir dapat meningkatkan jumlah wisatawan domestik maupun mancanegara ke Sumatera Barat.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mencatat kenaikan jumlah wisatawan di Indonesia terjadi sejak 2012 mencapai 32.768 orang menjadi 44.135 pada 2013.
Kemudian jumlah wisatawan kembali meningkat 58.223 orang pada 2014 sehingga total kenaikan selama tiga tahun terakhir mencapai 77,6 persen.
Arief berharap pemerintah daerah maupun pihak pemangku kepentingan menggelar kegiatan menarik yang berpotensi mendatangkan wisatawan.
Seperti halnya perlombaan TDS merupakan kegiatan perlombaan balap sepeda yang menduduki peringkat lima dunia, sedangkan peringkat pertama masih dipegang "Tour de France".
Namun Arief optimis jika TDS mampu meningkatkan posisi maka akan berdampak terhadap sektor pariwisata di wilayah Sumatera Barat.
Arief mengungkapkan Kementerian Pariwisata akan memanfaatkan promosi melalui strategi "electronic engagement".
Strategi itu memanfaatkan sosial media secara personal kepada wisatawan domestik maupun mancanegara.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Jelas selama TDS berlangsung berdampak terhadap perekonomian setempat," kata Herdi di Jakarta, Jumat.
Herdi mengatakan kedatangan sejumlah peserta balap sepeda, ofisial dan panitia di Sumatera Barat tersebut menambahkan keuntungan dari sektor pariwisata.
Herdi menyebutkan para peserta, ofisial maupun panitia balap sepeda TDS itu belanja, menginap maupun keperluan berbagai cenderamata atau makanan khas daerah setempat yang akan dibawa pulang ke negaranya.
Dosen Universitas Paramadina itu mengharapkan pergelaran TDS Sumatera Barat tidak hanya untuk program jangka pendek.
"Ini dapat dimanfaatkan sebagai ajang promosi pariwisata Indonesia kepada wisatawan mancanegara," ujar Herdi.
Ia menganalisis pelaksanaan TDS selama tiga tahun terakhir dapat meningkatkan jumlah wisatawan domestik maupun mancanegara ke Sumatera Barat.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mencatat kenaikan jumlah wisatawan di Indonesia terjadi sejak 2012 mencapai 32.768 orang menjadi 44.135 pada 2013.
Kemudian jumlah wisatawan kembali meningkat 58.223 orang pada 2014 sehingga total kenaikan selama tiga tahun terakhir mencapai 77,6 persen.
Arief berharap pemerintah daerah maupun pihak pemangku kepentingan menggelar kegiatan menarik yang berpotensi mendatangkan wisatawan.
Seperti halnya perlombaan TDS merupakan kegiatan perlombaan balap sepeda yang menduduki peringkat lima dunia, sedangkan peringkat pertama masih dipegang "Tour de France".
Namun Arief optimis jika TDS mampu meningkatkan posisi maka akan berdampak terhadap sektor pariwisata di wilayah Sumatera Barat.
Arief mengungkapkan Kementerian Pariwisata akan memanfaatkan promosi melalui strategi "electronic engagement".
Strategi itu memanfaatkan sosial media secara personal kepada wisatawan domestik maupun mancanegara.
Editor : M. Tohamaksun
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015