Alumnus IPB University Maulana Ishak yang merintis usaha mutiara asal Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) sejak 2018 telah meraih sukses hingga menembus pasar perhiasan di AS.

"Saya menjual mutiara dari Lombok, ke pasar nasional dan internasional, sebagian besar secara online melalui marketplace," kata Maulana Ishak melalui zoom dari Kota Bogor, Jumat.

Alumnus Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University angkatan 43 ini hanya dalam waktu tiga tahun telah memiliki 10 galeri mutiara yang tersebar di sejumlah daerah, antara lain, Bima dan Mataram (NTB), kemudian galeri kecil di Tasikmalaya (Jabar), Kediri (Jatim), dan Manokwari (Papua Barat).

Untuk pemasaran mutiara secara online, Maulana juga menawarkan melalui akun Instagram @lombok_paradis serta melalui situs lombokparadise.com. 

"Hasilnya lumayan. Mutiara dari Lombok jika dibuat ikatan yang indah dan modis, dikemas secara baik, ternyata peminatnya banyak," katanya.

Baca juga: UP ajak IPB University berkolaborasi

Melalui situs dan instagramnya, Maulana menawarkan produk mutiaranya dengan harga bervariasi, misalnya sepasang anting dan bros masing-masing ditawarkan mulai dari harga Rp500.000, cincin mulai harga Rp1.050.000, liontin mulai dari Rp 1.100.000, serta kalung mulai dari Rp600.000. 

Pria kelahiran Jakarta ini tidak menuturkan berapa omzet maupun profit yang diraupnya.

Salah satu indikator yang patut dicermati adalah, Maulana berani mundur dari pekerjaannya di perusahan rokok terkenal PT Gudang Garam Tbk, untuk membangun bisnis mutiara yang digelutinya saat ini.

"Saya mulai tertarik pada mutara, ketika menjadi relawan bencana alam gempa bumi di Lombok tahun 2018," katanya.

Maulana yang istrinya berasal Bima di Pulau Sumbawa, NTB, ini saat menjadi relawan tersebut, melihat banyak mutiara dijual oleh warga setempat dengan harga yang relatif murah.

"Saya berpikir, mutiara yang indah tersebut memiliki nilai ekonomis yang tinggi, tetapi tidak mungkin hanya dipasarkan di Lombok yang pangsa pasarnya terbatas," katanya.

Baca juga: IPB bersama BRIN ciptakan mesin konsentrator oksigen

Maulana kemudian, mencoba membuat mutiara asli air tawar tersebut dengan ikatan yang indah dan modis dan menawarkan secara online kepada para alumnus IPB yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. 

"Ternyata responsnya positif, banyak peminat," katanya.

Maulana juga mencoba menawarkan mutiara asal Lombok itu pada toko online yang diakses oleh publik, ternyata peminatnya juga banyak.

"Saya kemudian, bertekad membangun usaha mutiara ini lebih sungguh-sungguh. Saya kemudian, mundur dari tempat kerja saya," katanya.

Maulana juga menuturkan, dengan bekal pengetahuannya dari tempatnya bekerja, dia membangun usaha usaha dan pemasaran produk mutiara.

Baca juga: Gandeng IPB University, Bupati Bogor luncurkan Program Sekolah Pemerintahan Desa

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021