Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) pantang menyerah untuk berupaya bersama masyarakat dalam penaggulangan COVID-19 di Indonesia.

Bagi Dhela Nhasirach, Putu Arya Satria Pratama, dan Selly Mafinda hal ini tercermin pada komitmen untuk  mendapatkan pelayanan terbaik di saat sedang menjalani isolasi mandiri, edukasi promosi kesehatan terkait COVID-19, hingga informasi mengenai Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K).

“Rasa takut tentunya ada saat di awal pandemi COVID-19 tapi siapa lagi yang akan membantu kalau bukan saya dan teman-teman (relawan),” ujar Dhela.

Awalnya, orang tua sulit untuk menerima permintaan dari Dhela karena tidaklah mudah untuk memberikan restu terhadap kegiatan yang memiliki risiko besar terhadap dirinya tapi orang-orang sekitarnya.

Baca juga: PMI Kota Sukabumi: Penaggulangan pandemi COVID-19 butuh kerja sama kolektif

“Saya meminta izin kepada orang tua untuk mengikuti dan menjelaskan tujuan serta risiko-nya,” tambahnya.

Setelah beberapa diskusi yang dilakukan antara mereka akhirnya restu yang diharapkan diberikan kepada Dhela untuk turut serta bersama PMI dalam melakukan kegiatan di masyarakat di tengah pandemi.
 
Relawan PMI sedang memberikan edukasi tentang cara mencuci tangan yang baik dan benar di pertokoan/pasar. (Antara/HO/PMI/IFRC).

Selama pandemi berlangsung, Dhela juga turut aktif dalam beberapa kegiatan lainnya seperti di dapur umum, sosialisasi promosi kesehatan di daerah sekitar Kota Surabaya, hingga membantu pelayanan ambulans. Saat angka kasus aktif COVID-19 di Kota Surabaya sedang tinggi, keberadaan dapur umum ini membantu untuk memastikan masyarakat yang membutuhkan tetap mendapatkan nutrisi terbaik.

“Kita tetap melakukan protokol kesehatan dan menu-menu di dapur umum itu diusahakan diganti-ganti agar tidak hanya satu menu. Misal, hari Senin kita masak rendang lalu minumannya jahe hangat,” ujarnya.

Upaya edukasi tidak hanya digenjot oleh Dhela di Surabaya, Putu di Buleleng, Bali yang telah menjadi relawan PMI sejak tahun 2016.

Baca juga: Jusuf Kalla: Vaksinasi bisa mempercepat pemulihan ekonomi bangsa

Pemerintah Indonesia mengumumkan mengenai rencana untuk membuka Pulau Seribu Pura kepada wisatawan pada tengah Oktober serta protokol dengan harapan dapat menggenjot perekonomian yang sempat tersendak karena pandemi.

Menurut data Pemerintah Provinsi Bali mencatat setidaknya lebih dari 3 juta penduduk telah menerima vaksin dosis pertama, lebih dari 2,8 juta penduduk telah menerima vaksin kedua, serta setidaknya 30.000 penduduk telah mendapatkan vaksin ketiga pada pertengahan Oktober. Hal ini tentunya tetap harus dibarengi dengan kesadaran tentang pentingnya protokol kesehatan serta ajakan vaksinasi di masyarakat bagi mereka yang memenuhi syarat.

“Kegiatan yang saya dan teman-teman lakukan di Buleleng fokus pada edukasi masyarakat mengenai protokol kesehatan yang harus dilakukan selama masa pandemi. Misalnya, menggunakan masker wajah, mengurangi interaksi langsung dengan orang lain, mencuci tangan dengan air dan sabun, serta mengurangi mobilitas,” ungkapnya.

Sekitar 7.000 Relawan PMI yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia menjadi garda terdepan dalam penaggulangan pandemi COVID-19 bersama masyarakat.
 
Relawan PMI sedang membagikan brosur kepada warga. (Antara/HO/PMI/IFRC).

Memastikan Relawan PMI memiliki keterampilan P3K yang mumpuni di tengah pandemi tidak kalah pentingnya. Inilah yang menjadi salah satu fokus bagi Selly Melinda dari PMI Kota Bogor untuk memastikan agar pertolongan dapat diberikan oleh para relawan saat dibutuhkan.   

Baca juga: IFRC: Lebih dari 139 juta penduduk dunia terdampak perubahan iklim dan COVID-19

Melalui studi kasus serta praktik langsung, para relawan dapat saling membagi informasi mengenai informasi terkait P3K khususnya yang dapat dilakukan di tengah pandemi. Protokol kesehatan yang ketat juga diimplementasikan selama kegiatan ini mulai dari mewajibkan semua peserta untuk mengenakan masker, tidak berbagi peralatan pelatihan agar tidak menimbulkan klaster penyebaran COVID-19, serta menjaga jarak aman.  

“Semoga dengan adanya program peningkatan kapasitas ini, relawan PMI Kota Bogor dapat memaksimalkan perannya di masyarakat dengan lebih baik lagi khususnya pada pelayanan pertolongan pertama di tengah pandemi ini,” ujarnya saat usai.

Pandemi COVID-19 tidak dipungkiri telah merenggut nyawa orang-orang tercinta hingga beradaptasi dengan tata cara hidup yang baru dalam waktu singkat sehingga menimbulkan kecemasan hingga dampak fisik serta mental. Sebagai mitra Pemerintah Indonesia dan dukugan oleh IFRC, upaya PMI bersama relawannya di Indonesia tidak akan berhenti karena penanggulangan pandemi COVID-19 merupakan usaha kolektif. 

Pewarta: PMI/Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021