Bogor, 14/5 (ANTARA) - Direktur Utama PT Sido Muncul Irwan Hidayat, Senin memberikan bantuan logistik kepada tim SAR dan relawan yang terlibat dalam operasi pencarian korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet-100 di kawasan Gunung Salak, Kabupaten Bogor.

"Peristiwa jatuhnya Sukhoi menjadi keprihatinan semua pihak, dan kami ikut terpanggil memberikan bantuan bagi para anggota SAR yang telah bertugas selama enam hari mencari dan mengevakuasi korban," katanya seusai menyerahkan bantuan logistik di posko kendali evakuasi korban Sukhoi di Balai Embrio Ternak, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin.

Irwan mengatakan, dirinya membaca perkembangan berita seputar Sukhoi melalui media.

Dari pemberitaan tersebut, ia mengetahui kondisi evakuasi, korban dan keadaan tim SAR.

"Saya ingin membantu, kebetulan saya punya banyak jamu yang cocok dikonsumsi para anggota SAR," kata Irwan.

Ia menjelaskan, pada tahap awal, PT Sido Muncul mengirimkan 15 karton (per karton berisi 360 dus) tolak angin, 15 karton kopi ginseng, 15 karton antangin dan 1.500 nasi kotak, yang dikirimkan ke posko kemanusiaan.

"Ini baru tahap awal, bantuan akan saya kirimkan mulai hari ini sampai operasi selesai," katanya.

Kedatangan Irwan diterima oleh Komandan Korem 061/Suryakencana Bogor Kolonel (Inf) AM Putranto.

Dalam pertemuan tersebut, Danrem menyebutkan, sejak posko dioperasikan sejumlah perusahaan telah datang mengirimkan bantuannya.

Menurut Danrem, pihaknya telah mengimbau perusahaan yang datang memberikan bantuan tidak memberi dalam bentuk materi melainkan dalam bentuk logistik, karena hal tersebut sangat dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan operasi.

"Kami sangat berterima kasih kepada perusahaan swasta yang sudah bersedia membantu operasi ini. Memang, kami sangat membutuhkan logistik untuk anggota yang ada di lapangan," katanya.

Menurut Danrem, hari keenam proses evakuasi, cuaca kurang menentu, sehingga mempengaruhi kondisi fisik anggota SAR.

"Tapi kita sudah sediakan posko kesehatan. Namun, yang paling utama adalah ketersediaan logistik yang memadai untuk menyokong kerja SAR yang sangat menguras tenaga," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Danrem berkesempatan memperlihatkan kepada Irwan Hidayat proses evakuasi korban dan sulitnya medan yang ditempuh oleh anggota SAR.

"Saya sangat prihatin dengan peristiwa ini. Saya hanya bisa berdoa, agar keluarga yang ditinggalkan dapat tabah menerimannya," kata Irwan menambahkan.

    
Sempat Panik
Irwan menambahkan, keluarganya sempat dibuat panik dengan insiden jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak.

"Saya sempat 'dicariin' adik saya, dia telepon saya terus karena khawatir dikiranya saya ikut diundang dalam acara 'demo flight' Sukhoi," katanya.

Irwan mengatakan, sebagai pengusaha ia sering diundang hadir dalam promo penerbangan.

Hanya saja saat Sukhoi melakukan demo, dirinya tidak diundang karena bukan pengusaha maskapai.

"Karena saya pengusaha jamu, jadi saya tidak diundang," katanya.
 


Laily R

Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012