Pemain tim bola basket putri Jawa Tengah Nikita Shallom Sugondo menangis setelah skuadnya tersingkir dari PON XX Papua tanpa meraih satu pun kemenangan di babak penyisihan Pool X.

"Saya sebenarnya sedih karena harapannya bisa mendapatkan medali emas PON untuk yang ketiga kali," ujar Nikita dengan berurai air mata di Mimika Sport Complex, Mimika, Selasa.

Nikita merasa kecewa dengan rentetan tiga kekalahan Jateng, tim peraih medali emas bola basket putri pada PON 2012 dan 2016.

Baca juga: PON Papua - Jawa Barat geser posisi tuan rumah pada klasemen perolehan medali

Dia merasa timnya tidak tampil maksimal, memiliki banyak kekurangan, terutama dari aspek pertahanan.

"Kami tidak banyak melakukan rebound dan pertahanan sering dilewati. Padahal, kami sudah berlatih untuk PON ini," tutur Nikita.

Pelatih tim basket Jawa Tengah Apriyadi pun menenangkan dan membesarkan hati sang pemain.

Baca juga: PON Papua - Taekwondoin asal Depok, Adam Yazid Ferdyansyah sumbang emas untuk Jabar

Apriyadi menyebut bahwa Nikita merupakan pemain termuda di tim Jateng saat ini dan masih memiliki kesempatan untuk bermain pada PON 2024.

"Dia pemain termuda dan karena itu saya memberikannya kesempatan untuk bermain. Semoga pengalamannya di Papua ini bisa dipakai untuk PON selanjutnya. Saya juga berharap penampilannya makin baik dan mampu menjadi pemimpin di PON berikutnya," kata Apriyadi.

Tim bola basket putri Jawa Tengah menuntaskan kiprahnya di PON XX Papua tanpa satu pun kemenangan setelah takluk dari Jawa Barat 53-65 pada pertandingan pamungkas Pool X di Mimika Sport Complex, Mimika, Selasa.

Baca juga: Menpora: Temuan beberapa atlet positif COVID-19 tak pengaruhi PON

Jawa Tengah selalu kalah pada tiga laga penyisihan. Sebelumnya, mereka ditundukkan Bali dan Jawa Timur sehingga dipastikan tidak lolos dari penyisihan grup.

Sementara bagi tim putri Jawa Barat, yang juga gagal melaju ke babak selanjutnya, hasil positif kontra Jawa Tengah membuat mereka setidak-tidaknya pulang dengan mengantongi satu kemenangan dari tiga laga di PON Papua.

Pewarta: Michael Siahaan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021