Bekasi, (Antara Megapolitan) - Sejumlah perusahaan swasta mulai melibatkan diri dalam upaya penambahan ruang terbuka hijau di Kota Bekasi, Jawa Barat, lewat program Bekasi 1.000 Taman.

"Program tersebut digagas Pemkot Bekasi guna mengejar ketertinggalan target RTH sebesar 30 persen dari luas wilayah," kata Kepala Dinas Pertamanan, Pemakaman, dan Penerangan Jalan Umum Kota Bekasi, Karto, di Bekasi, Rabu.

Menurut dia, realisasi 1.000 taman di Kota Bekasi mustahil diwujudkan jika hanya mengandalkan keuangan pemerintah daerah, sebab masih ada kekurangan sekitar 15 persen target RTH yang perlu dikejar dengan pembuatan taman.

"Sampai Oktober 2015, sudah ada beberapa perusahaan swasta yang bergabung bersama Pemkot Bekasi menggarap taman kota, di antaranya taman kota di Simpang Bekasi Cyber Park (BCP) oleh salah satu produsen selular, taman di Komsen dekat Tol JORR oleh produsen otomotif, dan Alun-alun Kota Bekasi oleh perusahaan telekomunikasi swasta," katanya.

Ia mengatakan, kehadiran taman kota merupakan sarana efektif bagi pengusaha dalam mempromosikan produknya.

"Misalnya, perusahaan telekomunikasi yang menyediakan layanan internet gratis agar masyarakat bisa menjajal terlebih dahulu produknya sebelum membeli. Selain itu Pemkot Bekasi juga akan memasang logo perusahaan sebagai identitas penyedianya," katanya.

Pada 2015, kata Karto, pihaknya berencana menggarap sekitar lima titik baru taman kota yang tersebar di kawasan Rawalumbu, Pengasinan, Pondok Melati, Tytyan Kencana, dan Bekasi Utara dengan luas lahan diperkirakan total mencapai lebih dari 1 hektare dengan alokasi pembuatan sebesar Rp600 juta per taman.

Menurut Karto dana tersebut belum memenuhi kriteria ideal bagi pengelolaan sebuah taman yang asri dan nyaman. Dibutuhkan dana paling tidak Rp3 miliar per tahun untuk realisasi kebutuhan taman tersebut.

"Dana itu terdiri atas Rp2 miliar untuk kebutuhan perawatan dan Rp1 miliar untuk pembuatan," katanya.

Melihat keterbatasan anggaran tersebut, pihaknya pun berupaya mengajak keterlibatan swasta dan masyarakat dalam pembuatan taman di lingkungannya.

Menurut Karto, ide pembuatan taman itu muncul setelah berkunjung ke Kota Surabaya.

Di kota yang dipimpin Tri Rismaharini itu terdapat penataan taman yang sangat bagus, sehingga membuat warganya betah.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015