Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al Jufri menyampaikan agar negara melindungi petani dan meningkatkan kesejahteraan petani, karena masa depan dunia adalah ketahanan pangan.

"Jangan ada lagi impor beras saat panen raya. Negara harus melindungi petani," katanya disela panen raya di Desa Pasir Tanjung, Lemah Abang, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa.

Dengan adanya perlindungan dari negara, kata dia, maka akan ada peningkatan kesejahteraan.

Baca juga: Lindungi Petani Cabai-Bawang, Ini Upaya Kementan

Ia mengatakan tata niaga komoditas pertanian harus berpihak pada kepentingan petani. Artinya harus ada kebijakan agar harga tetap stabil sehingga petani tidak menanggung rugi, terutama saat panen.

"Jangan ada lagi impor beras saat panen raya. Negara harus melindungi petani. Ini tanggung jawab pemerintah membantu petani sesuai amanat UU Nomor 19/2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani," katanya.

Pada kesempatan itu ia juga menekankan mengenai pentingnya regenerasi di kalangan petani guna melahirkan petani milenial.

Baca juga: Pemerintah Diminta Lindungi Petani Organik

Hal tersebut disampaikan karena menurut data BPS, 60,8 persen petani di Indonesia berusia di atas 45 tahun.

"Kami mendorong pemerintah memberikan akses permodalan dan insentif bagi profesi petani sehingga menarik generasi muda menjadi petani. Saat ini, regenerasi petani berjalan lambat dan berakibat pada banyaknya petani dengan usia lanjut," katanya.

Menurut dia, masa depan dunia adalah ketahanan pangan. Indonesia memiliki potensi luar biasa dari sektor pertanian, sehingga ke depan bisa menjadi negara besar jika keberpihakan terhadap petani dilakukan.

Baca juga: Petani di Karawang panen padi dengan hasil di atas rata-rata hingga 9,3 ton/hektare

Pada panen raya itu Salim Segaf Al Jufri juga memborong 10 ton gabah dari petani muda, disaksikan Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana. 

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021