Wakil Rektor (WR) Universitas Indonesia (UI) Bidang Riset dan Inovasi drg Nurtami, Ph.D, Sp.OF(K), menyatakan bahwa kolaborasi lintas disiplin antarinstitusi merupakan kunci mencapai riset dan inovasi masa depan yang berkualitas.
"Kami sangat mendukung sinergi yang efektif antara semua pihak yang menjadi modal besar untuk mewujudkan peranan serta Indonesia sebagai bangsa di dalam dimensi antariksa di Asia Pasifik," katanya dalam keterangan di Depok, Jawa Barat, Minggu.
Dalam sambutannya pada acara seminar nasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) bekerja sama dengan Pusat Kajian Kebijakan Penerbangan dan Antariksa (KKPA), ia menyatakan UI mendukung para sivitas akademika untuk ikut serta dan kolaborasi dengan mitra-mitra di luar negeri, agar hasil riset dan inovasi UI tidak hanya berdampak di bidang akademik juga dampak sosial dan ekonomi.
Baca juga: Peneliti UI raih pendanaan riset fisika medis dari IAEA
"Kami yakin bahwa kolaborasi antara UI dan LAPAN dapat menjadi titik tolak dalam kebangkitan dan kemandirian teknologi keantariksaan yang dapat dimanfaatkan dalam aktualisasi pembangunan dari aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan,” kata Nurtami, .
Dalam laman resmi yang dapat di akses melalui tautan sinaskpa.lapan.go.id. disebutkan bahwa Seminar Nasional Kebijakan Penerbangan dan Antariksa (SINAS KPA) merupakan forum tahunan dari Pusat KKPA-LAPAN, yang bertujuan menjaring masukan, membahas, serta mendiseminasikan wawasan ilmu pengetahuan, sudut pandang, dan informasi dalam kerangka pikir ilmiah yang relevan pada bidang kajian kebijakan penerbangan dan antariksa.
Forum ini sekaligus sarana untuk menjalin kemitraan antar lembaga dan mendorong kerja sama antarpeneliti, praktisi, akademisi, mahasiswa, dan masyarakat sehingga akan semakin meningkatkan kepedulian pada isu penerbangan dan antariksa untuk dapat menyokong kemajuan pembangunan Indonesia.
Baca juga: UI-ITB-IPB jalin kemitraan riset berbasis teknologi dengan program UKICIS
Diplomasi keantariksaan menjadi salah satu pilar “Space2030 Agenda” yang telah disetujui negara-negara pada sidang United Nations Committee on the Peaceful Uses of Outer Space (UNCOPUOS) 2021.
Seminar ini mengambil tema “Diplomasi Keantariksaan sebagai Instrumen Mencapai Pembangunan Indonesia yang Berkelanjutan”.
Dengan letak astronomis dan geografisnya, Indonesia menjadi negara yang potensial dan strategis dalam keantariksaan.
Baca juga: BRIN: 90 persen penelitian di Indonesia dihasilkan perguruan tinggi
Karakteristik tersebut menjadi modal bagi Indonesia dalam penguatan diplomasi keantariksaan sehingga dapat meningkatkan keberagaman akses pemanfaatan antariksa meskipun Indonesia masih tergolong negara antariksa yang sedang berkembang (Emerging Space Nations), terutama untuk pembangunan berkelanjutan guna meningkatkan kehidupan masyarakat Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Kami sangat mendukung sinergi yang efektif antara semua pihak yang menjadi modal besar untuk mewujudkan peranan serta Indonesia sebagai bangsa di dalam dimensi antariksa di Asia Pasifik," katanya dalam keterangan di Depok, Jawa Barat, Minggu.
Dalam sambutannya pada acara seminar nasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) bekerja sama dengan Pusat Kajian Kebijakan Penerbangan dan Antariksa (KKPA), ia menyatakan UI mendukung para sivitas akademika untuk ikut serta dan kolaborasi dengan mitra-mitra di luar negeri, agar hasil riset dan inovasi UI tidak hanya berdampak di bidang akademik juga dampak sosial dan ekonomi.
Baca juga: Peneliti UI raih pendanaan riset fisika medis dari IAEA
"Kami yakin bahwa kolaborasi antara UI dan LAPAN dapat menjadi titik tolak dalam kebangkitan dan kemandirian teknologi keantariksaan yang dapat dimanfaatkan dalam aktualisasi pembangunan dari aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan,” kata Nurtami, .
Dalam laman resmi yang dapat di akses melalui tautan sinaskpa.lapan.go.id. disebutkan bahwa Seminar Nasional Kebijakan Penerbangan dan Antariksa (SINAS KPA) merupakan forum tahunan dari Pusat KKPA-LAPAN, yang bertujuan menjaring masukan, membahas, serta mendiseminasikan wawasan ilmu pengetahuan, sudut pandang, dan informasi dalam kerangka pikir ilmiah yang relevan pada bidang kajian kebijakan penerbangan dan antariksa.
Forum ini sekaligus sarana untuk menjalin kemitraan antar lembaga dan mendorong kerja sama antarpeneliti, praktisi, akademisi, mahasiswa, dan masyarakat sehingga akan semakin meningkatkan kepedulian pada isu penerbangan dan antariksa untuk dapat menyokong kemajuan pembangunan Indonesia.
Baca juga: UI-ITB-IPB jalin kemitraan riset berbasis teknologi dengan program UKICIS
Diplomasi keantariksaan menjadi salah satu pilar “Space2030 Agenda” yang telah disetujui negara-negara pada sidang United Nations Committee on the Peaceful Uses of Outer Space (UNCOPUOS) 2021.
Seminar ini mengambil tema “Diplomasi Keantariksaan sebagai Instrumen Mencapai Pembangunan Indonesia yang Berkelanjutan”.
Dengan letak astronomis dan geografisnya, Indonesia menjadi negara yang potensial dan strategis dalam keantariksaan.
Baca juga: BRIN: 90 persen penelitian di Indonesia dihasilkan perguruan tinggi
Karakteristik tersebut menjadi modal bagi Indonesia dalam penguatan diplomasi keantariksaan sehingga dapat meningkatkan keberagaman akses pemanfaatan antariksa meskipun Indonesia masih tergolong negara antariksa yang sedang berkembang (Emerging Space Nations), terutama untuk pembangunan berkelanjutan guna meningkatkan kehidupan masyarakat Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021