Bogor, (Antara Megapolitan) - Kepolisian Resor Bogor, Jawa Barat mengamankan 56 pelajar SMK PGRI 2 yang terlibat tawuran dengan pelajar lainnya di Simpang Warung Jambu, Senin.

Puluhan pelajar laki-laki terdiri dari kelas X dan XI SMK PGRI 2 tersebut digiring ke Mako Polres Bogor Kota, di Kedung Halang. Mereka mendapat sanksi oleh petugas dengan melucuti baju sekolah, dicukur rambutnya dan hormat bendera sambil menyanyikan lagu-lagu kebangsaan.

"Puluhan pelajar ini kita amankan sebelum tawuran pecah, mereka sudah terlibat aksi saling ejek mengejek. Salah satu pelajar juga ada yang membawa senjata tajam," kata Kepala Bagian Operasi Polres Bogor Kota Kompol Richardo Condrat Yusuf.

Selain memberikan sanksi berupa hukuman mental seperti guling-guling di rumput, hormat bendera, baris berbaris, petugas juga memberikan pencerahan terkait dampak negatif tawuran yang akan merusak masa depan anak-anak bangsa.

"Kami juga memanggil pihak sekolah dan orang tua murid untuk menjemput anak-anaknya. Nama-nama mereka juga akan masuk basis data kita, apabila ke dapatan lagi tawuran sanksi tegas akan diberlakukan," kata Kompol Richardo.

Sementara itu, Kapolres Bogor Kota AKBP Andi Herindra mengatakan, akan membuat program khusus untuk mengatasi masalah tawuran di Kota Bogor yang tidak kunjung selesai.

"Persoalan tawuran ini tidak bisa diselesaikan seperti memadamkan api, perlu penanganan komprehensif dengan semua stakeholder terkait," kata Andi.

Andi mengatakan, ia sudah menyampaikan rencananya kepada Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto untuk mengatasi masalah tawuran dengan melakukan upaya preventif, preemtif, kuratif dan represif.

"Sebagai orang Bogor saya khawatir dengan tawuran ini, sudah lama tidak kunjung terselesaikan," kata Andi yang baru saja menjabat sebagai Kapolres Bogor Kota menggantikan AKBP Irsan yang pindah menjadi Wakapolres Mentro Jakarta Barat.

"Saya akan membuat temu bicara dengan pemerintah, dinas pendidikan dan juga pihak sekolah terkait program pembinaan mengatasi tawuran, apakah nanti ada sanksi pembinaan dengan melibatkan militer TNI, atau seperti apa akan kita diskusikan," katanya.

Selain itu, lanjut Andi, pihaknya juga akan mengundang KPAI untuk memberikan masukan terkait upaya menangani anak-anak yang bermasalah dengan hukum.

"Karena tawuran ini tidak tidak hanya pidana tapi sudah masuk kenakalan remaja," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015