Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor menyoroti dampak perekonomian atas penutupan salah satu "landmark kota" yakni gerai PT Matahari Department Store Tbk, Taman Topi di Jalan Kapten Muslihat, akibat pandemi COVID-19, padahal telah melayani publik sejak 1980.

"Kan, yang kerja-kerja di ritel itu mungkin diberhentikan, parkir juga jadi tidak ada, buat pemasukan daerah," kata Kepala Disperindag Kota Bogor Ganjar Gunawan ketika dimintai tanggapannya di Kota Bogor, Rabu.

Di gerai tersebut tampak tutup hingga pagar.

Baca juga: Pengunjung sepi, Pemkot Bogor bahas kembali aturan masuk mal
Baca juga: Kota Bogor bahas lagi aturan masuk mall

Ada informasi yang terpampang di gerai bahwa Matahari Taman Topi, sebelumnya sejak 1960 bernama de Zon (bahasa Belanda berarti Matahari), sebelum dibeli pemilik Matahari Department Store, pada 1980, telah tutup per 16 September 2021.

Masyarakat masih bisa berbelanja di Matahari di Lipo Plaza Ekalokasari di Jalan Siliwangi, Sukasari, Kota Bogor atau di Cibinong City Mall di Jalan Tegar Beriman, Kabupaten Bogor.

Sebelumnya, Matahari di Kota Bogor ada empat gerai, yakni di Bogor Trade World di Jalan Veteran, Lipo Plaza Keboen Raya, Matahari Taman Topi, dan Lipo Plaza Ekalokasari. Saat ini tinggal satu yang buka di Ekalokasari.

Ganjar mengatakan dengan keputusan manajemen Matahari menutup hampir semua gerai di Kota Bogor itu, maka menyumbang jumlah pengangguran di Kota Bogor.

Baca juga: Stok pangan di Kota Bogor masih aman

Menurut Ganjar tindakan ini menyusul PT Hero Supermarket Tbk yang lebih dulu telah menutup gerai Giant bahkan di seluruh Indonesia sejak 1 Agustus 2021, termasuk di berbagai lokasi di Kota Bogor.

"Jelas, ada dampaknya," ujar Ganjar.

Nama Matahari Department Store familiar di masyarakat, bahkan tak hanya dikenal sebagai pusat perbelanjaan tetapi juga menjadi nama lokasi wisata di kawasan Puncak.

Pewarta: Linna Susanti/Budi Setiawanto

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021