Jakarta (Antara Megapolitan) - Wakil Presiden ke-6 Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno mengatakan hidup seorang Praja Muda Karana (Pramuka) berdasarkan pada kesederhanaan yang dibangun ketika mereka melaksanakan perkemahan.

"Hidup Pramuka diajarkan kepada 'simplicity'. Bagaimana kesederhanaan itu dibangun ketika 'camping', harus masak sendiri, serta dididik untuk tangguh dan ulet," katanya pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila bertajuk "Refleksi Pancasila dan Kita" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu malam.

Try mengatakan sejak dulu, Pramuka menjadi pusat pendidikan anak muda Indonesia untuk berkumpul bersama dan mereka disiapkan menjadi pemuda yang mampu mandiri, disiplin, kreatif, dan bertanggung jawab untuk masa depan.

Menurutnya, generasi muda harus lebih tinggi dari segi kualitas pemuda tersebut, apalagi dihadapkan oleh tantangan yang berat, yakni ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat.

"Kita sebagai orang Indonesia harus punya ketahanan pribadi. Anda harus memantapkan siapa jati diri anda, apakah orang Indonesia atau siapa," ujar pria berusia yang akan menginjak usia 80 tahun pada 15 November mendatang.

Wapres periode 1993-1998 itu mengatakan Pancasila merupakan pandangan hidup yang harus dipegang oleh orang Indonesia dari awal merdeka sampai akhir hayat.

Menurutnya, rumusan Pancasila adalah unsur yang membuat Indonesia menjadi adil dan makmur dan pada kenyataannya rumusan yang terdapat dalam sila ke-5 tersebut belum terwujud.

"Kalau keadilan sosial sudah merata seperti yang termaktub dalam sila 'Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia' di situlah Pancasila sudah terwujud," kata Try.

Ia pun menyatakan bahwa rumusan Pancasila memang ideal dengan bangsa Indonesia, namun nilai-nilai Pancasila tetap harus diwujudkan dalam kegiatan sehari-hari. 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015