Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat mengajak para akademisi dari perguruan tinggi untuk mengakselerasi penanganan pandemi dan percepatan pembangunan.

"Pemerintah daerah tidak bisa berjalan sendiri tanpa organisasi masyarakat, juga tidak bisa jalan sendiri tanpa kontribusi dari kalangan akademisi dalam hal ini kampus dalam menangani pandemi dan percepatan pembangunan," ujar Anggota Tim Percepatan Pembangunan Strategis Kabupaten Bogor, Saepudin Muhtar alias Gus Udin, Rabu.

Menurutnya, penanganan pandemi COVID-19 dan percepatan pembangunan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bogor sejatinya tidak bisa dilakukan sendiri, sehingga perlu kerja sama berbagai pihak, salah satunya akademisi.

Baca juga: Kabupaten Bogor cari jalan keluar pulihkan ekonomi imbas pandemi
Baca juga: Pemberdayaan kaum buruh bisa bangkitkan ekonomi saat pandemi

"Perguruan Tinggi sebagai center of excellent dalam memberikan masukan guna memaksimalkan pengambilan kebijakan atau keputusan," kata Gus Udin.

Ia menyebutkan, yang terbaru Pemkab Bogor berkolaborasi dengan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah melalui Webinar Pembekalan Magang III dan Keuliah Kerja Nyata (KKN).

"Pemerintah Kabupaten Bogor memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas inisiatif STKIP Muhammadiyah untuk mengadakan kegiatan magang dan KKN Dik berdasarkan study saster, atau berdasarkan kondisi kejadian bencana non-alam yang kita hadapi saat ini," terangnya.

Baca juga: DPRD dorong Pemkab Bogor berikan insentif untuk para peternak

Gus Udin mengatakan, Pemkab Bogor, Jawa Barat meyakini bahwa konsep pentahelix menjadi kunci dari percepatan pembangunan di wilayahnya, setelah kondisinya terpuruk imbas dari pandemi COVID-19.

Beberapa unsur stakeholder tersebut yaitu pemerintah, masyarakat atau komunitas, akademisi, pengusaha, dan media.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021