Sukabumi, (Antara Megapolitan) - Kantor Imigrasi Kelas II Sukabumi, Jawa Barat, menampung belasan imigran gelap dari tiga negara yang terdampar di Perairan Laut Cianjur tepatnya di Cidaun saat akan menyeberang ke Australia.

"Yang kami tampung di ruang detensi imigrasi di sini ada 14 orang dengan rincian 14 orang berasal dari Banglades, dua dari Pakistan dan dua lagi dari India," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Sukabumi, Firlianto Akbar kepada Antara di Sukabumi, Rabu.

Menurut dia, informasi dari imigran gelap ini mereka bisa terdampar di wilayah Cianjur saat akan menyeberang ke Australia dengan menggunakan kapal nelayan yang dikemudikan oleh tiga orang warga Makasar, Sulawesi Selatan, namun saat perjalanan bahan bakar kapal yang mereka tumpangi habis.

Selain itu, sebelum merencanakan berangkat untuk menyeberang ke Australia melalui perairan laut Cianjur, mereka diam di wilayah Cisarua, Bogor, selama enam bulan. Dari hasil penyelidikan ternyata hanya tiga orang saja yang mempunyai surat dari United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).

"Kami masih mendalami kasus percobaan pengiriman imigran gelap melalui wilayah hukum kami, selain itu kami juga berkoordinasi dengan International Organization for Migration (IOM) untuk menentukan langkah berikut terkait nasib belasan imigran gelap ini," katanya menambahkan.

Sementara, salah seorang imigran gelap asal Banglades, M Jahan Gir Hussain mengatakan dirinya bisa masuk ke Indonesia melalui perairan laut Thailand kemudian masuk Malaysia dan secara ilegal masuk ke Indonesia melalui perairan laut Medan. Dirinya sudah menghabiskan uang sekitar Rp7 juta agar bisa menyeberang ke Pulau Chrismast, Australia.

"Kami ingin mendapatkan penghidupan yang lebih layak, karena di negara kami tengah mengalami perang saudara, miskin dan kondisi politik yang kacau," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015