Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, sebagai salah Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pertanian, memiliki tugas untuk menyediakan Sumber Daya Manusia pertanian yang berkualitas, serta siap untuk menjadi wirausaha pertanian profesional, mandiri, dan berdaya saing. Untuk itu, Polbangtan Bogor melaksanakan Wisuda Sarjana Terapan dan Ahli Madya kepada 250 mahasiswa, Kamis (26/8/2021).
Sidang Terbuka Senat yang dilaksanakan di Kampus Jurusan Peternakan, Cinagara, Kabupaten Bogor, dihadiri secara langsung oleh Kapusdiktan dan Kepala BPPSDMP secara virtual.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menyatakan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan kompeten menjadi penentu produktivitas dan daya saing di ranah global.
“Kalau lahan sudah ada dan baik, air sudah bisa dikendalikan dengan baik, varietasnya paling unggul, teknologi dan mekanisasinya sudah hadir, serta didukung kebijakan pemerintah dan support financial, semua ini hanya bisa berarti jika SDM dan petani-petani mudanya berkompeten dan berkualitas. Punya daya saing yang tinggi,” tegas Mentan SYL.
Baca juga: Lewat Polbangtan Bogor, Kementan Roadshow Kampanyekan Program Pemagangan di 4 Kabupaten
Wisuda yang meluluskan 250 wisudawan dengan 31% predikat pujian dan 69% predikat sangat memuaskan ini, mendapat perhatian dari Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi.
Dedi dalam awal sambutannya mengucapkan selamat kepada wisudawan yang saat ini menuju pembangunan pertanian yang sesungguhnya.
“Wisuda adalah awal untuk terjun bebas di samudera pembangunan pertanian Indonesia,” ucapnya.
Dedi menambahkan untuk menghasilkan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia, sebagai insan pertanian kita harus tahu persis apa tujuan pembangunan pertanian itu.
“Pertama, ketahanan pangan bagi 273 juta penduduk indonesia. Kedua, meningkatkan kesejahteraan petani, dan ketiga menggenjot ekspor,” katanya.
Baca juga: Dengan menerapkan prokes ketat, 31 mahasiswa Polbangtan Bogor lakukan PKL
Lebih lanjut, Dedi mengharapkan lulusan Polbangtan menjadi sumber daya manusia mandiri, yang tidak tergantung impor, termasuk tidak tergantung pemerintah.
“SDM yang profesional, mandiri, berdaya saing, dan berjiwa enterpreneurship yang tinggi dapat memanfaatkan dan memelihara sarana dan prasarana pertanian dan didukung oleh peraturan perundang-undangan,” katanya.
Di akhir arahan, Dedi menyampaikan kepada wisudawan bahwa pertanian modern, harus menggunakan varietas-varietas berpotensi tinggi. Ada pemanfaatan alat-alat mesin pertanian yang dapat mempercepat proses produksi.
“Polbangtan itu, tupoksinya adalah menghasilkan alumni yang qualified joob seeker, yang mampu dan siap untuk ditempatkan di seluruh lini pembangunan pertanian. dan qualified job creator. Alumni yang mampu berwirausaha secara mandiri. Pendapatan bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga orang-orang disekitarnya,” pungkasnya.
Baca juga: Mentan: Pertanian adalah Kekuatan Masa Depan Indonesia
Direktur Polbangtan Bogor, Detia Tri Yunandar mengatakan bahwa keberadaan generasi muda pertanian di lapangan akan mendorong percepatan tercapainya Indonesia sebagai lumbung pangan dunia 2045.
“Lulusan Polbangtan Bogor tidak hanya mendapat ijazah, namun juga memiliki sertifikat kompetensi sebagai penyuluh pertanian, pembudidaya pertanian organik, operator alsintan, formulator pakan, paramedik veteriner, dan petugas Inseminasi Buatan,” ujarnya.
Detia menambahkan, bahwa selama pendidikan, lulusan mengalami peristiwa yang luar biasa selama pandemi.
“Polbangtan Bogor tetap menjaga kualitas pembelajaran dengan melakukan perkuliahan secara virtual dan tetap melakukan praktikum terintegrasi bekerjasama dengan lembaga pertanian yang berada di dekat lokasi asal mahasiswa,” imbuhnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
Sidang Terbuka Senat yang dilaksanakan di Kampus Jurusan Peternakan, Cinagara, Kabupaten Bogor, dihadiri secara langsung oleh Kapusdiktan dan Kepala BPPSDMP secara virtual.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menyatakan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan kompeten menjadi penentu produktivitas dan daya saing di ranah global.
“Kalau lahan sudah ada dan baik, air sudah bisa dikendalikan dengan baik, varietasnya paling unggul, teknologi dan mekanisasinya sudah hadir, serta didukung kebijakan pemerintah dan support financial, semua ini hanya bisa berarti jika SDM dan petani-petani mudanya berkompeten dan berkualitas. Punya daya saing yang tinggi,” tegas Mentan SYL.
Baca juga: Lewat Polbangtan Bogor, Kementan Roadshow Kampanyekan Program Pemagangan di 4 Kabupaten
Wisuda yang meluluskan 250 wisudawan dengan 31% predikat pujian dan 69% predikat sangat memuaskan ini, mendapat perhatian dari Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi.
Dedi dalam awal sambutannya mengucapkan selamat kepada wisudawan yang saat ini menuju pembangunan pertanian yang sesungguhnya.
“Wisuda adalah awal untuk terjun bebas di samudera pembangunan pertanian Indonesia,” ucapnya.
Dedi menambahkan untuk menghasilkan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia, sebagai insan pertanian kita harus tahu persis apa tujuan pembangunan pertanian itu.
“Pertama, ketahanan pangan bagi 273 juta penduduk indonesia. Kedua, meningkatkan kesejahteraan petani, dan ketiga menggenjot ekspor,” katanya.
Baca juga: Dengan menerapkan prokes ketat, 31 mahasiswa Polbangtan Bogor lakukan PKL
Lebih lanjut, Dedi mengharapkan lulusan Polbangtan menjadi sumber daya manusia mandiri, yang tidak tergantung impor, termasuk tidak tergantung pemerintah.
“SDM yang profesional, mandiri, berdaya saing, dan berjiwa enterpreneurship yang tinggi dapat memanfaatkan dan memelihara sarana dan prasarana pertanian dan didukung oleh peraturan perundang-undangan,” katanya.
Di akhir arahan, Dedi menyampaikan kepada wisudawan bahwa pertanian modern, harus menggunakan varietas-varietas berpotensi tinggi. Ada pemanfaatan alat-alat mesin pertanian yang dapat mempercepat proses produksi.
“Polbangtan itu, tupoksinya adalah menghasilkan alumni yang qualified joob seeker, yang mampu dan siap untuk ditempatkan di seluruh lini pembangunan pertanian. dan qualified job creator. Alumni yang mampu berwirausaha secara mandiri. Pendapatan bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga orang-orang disekitarnya,” pungkasnya.
Baca juga: Mentan: Pertanian adalah Kekuatan Masa Depan Indonesia
Direktur Polbangtan Bogor, Detia Tri Yunandar mengatakan bahwa keberadaan generasi muda pertanian di lapangan akan mendorong percepatan tercapainya Indonesia sebagai lumbung pangan dunia 2045.
“Lulusan Polbangtan Bogor tidak hanya mendapat ijazah, namun juga memiliki sertifikat kompetensi sebagai penyuluh pertanian, pembudidaya pertanian organik, operator alsintan, formulator pakan, paramedik veteriner, dan petugas Inseminasi Buatan,” ujarnya.
Detia menambahkan, bahwa selama pendidikan, lulusan mengalami peristiwa yang luar biasa selama pandemi.
“Polbangtan Bogor tetap menjaga kualitas pembelajaran dengan melakukan perkuliahan secara virtual dan tetap melakukan praktikum terintegrasi bekerjasama dengan lembaga pertanian yang berada di dekat lokasi asal mahasiswa,” imbuhnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021