Joso, Jepang (Antara/Reuters/Antara Megapolitan) - Hujan lebat, yang muncul 50 tahun sekali, menyebabkan banjir besar di Jepang pada Rabu, menghanyutkan beberapa rumah dan pohon serta memaksa lebih dari 100.000 warga mengungsi.

Sejumlah helikopter hilir-mudik menyelamatkan warga, yang berlindung di atap rumah. Dua orang dilaporkan hilang dan setidak-tidaknya 17 orang luka-luka.

Beberapa wilayah di Jepang mendapat curuhan hujan dua kali lipat dari biasa pada September sepanjang 48 jam belakangan. Hujan lebat itu diakibatkan badai tropis Etau, yang sebelumnya melewati pulau utama Honshu.

Salah satu dari dua yang dilaporkan hilang adalah perempuan berusia 63 tahun, yang belum ditemukan setelah longsoran tanah menimpa rumahnya, sementara yang kedua adalah pria 70 tahun, yang dikhawatirkan terjebak di dalam rumah saat banjir menyapu.

Keduanya adalah warga kota Joso, 56 kilometer utara kota Tokyo, kata stasiun televisi NHK.

"Kami mendengar suara besar seperti petir, dan kemudian runtuhan tanah muncul," kata seorang pria kepada NHK saat menerangkan kejadian longsor yang menimpa daerahnya.

Sebelumnya, lebih pemerintah Jepang sudah menghimbau agar 800.000 orang mengevakuasi diri sebagai peringatan atas datangnya "hujan yang muncul setengah abad sekali" di area timur dan utara Tokyo yang berpenduduk total lima juta orang.

Jepang memang memprioritaskan pencegahan korban bencana sejak terjadinya gempa dan tsunami pada 2011 lalu yang menewaskan hampir 20.000 warga. Pemerintah setempat tidak ingin mengulangi kembali kritik atas lambatnya respon atas bencana pada masa itu.

Sementara itu, Perdana Menteri Shinzo Abe memperingatkan adanya hujan tambahan sambil menambahkan bahwa pihaknya tengah menyiapkan pusat penanganan darurat.

"Pemerintah akan bekerja sama demi memprioritaskan keselamatan warga. Kami akan melakukan yang terbaik untuk mencegah datangnya bencana susulan," kata Abe kepada sejumlah wartawan.

Gambar di televisi menunjukkan bahwa mana warga Joso melambaikan handuk putih dari atap rumah  yang hampir tenggelam karena banjir.

"Saya pikir saya sudah aman karena tinggal di perbukitan. Namun air secara cepat meluap dan semuanya hanyut," kata seorang warga lain kepada Fuji TV setelah diselamatkan oleh helikopter.

Sekitar 12 helikopter militer diturunkan untuk membantu upaya penyelamatan. Jumlah tersebut, menurut pejabat Self Defence Force, akan naik.

Deras banjir di Jepang membuat sebagian dari hotel di kota Nikko, yang terkenal atas kuil-kuilnya, rubuh, demikian kantor berita Kyodo memberitakan.

Curah hujan di Joso telah mencapai 500 mm, demikian NHK melaporkan. Sementara di bagian timur Jepang, curah hujan diperkirakan mencapai 200 mm sebelum berhenti pada Jumat.

Penerjemah: GM.N.Lintang/B. Soekapdjo.

Pewarta:

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015