Paguyuban Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMHD) Jawa Barat meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mematangkan kembali konsep perhutanan sosial agar tidak ada kekeliruan di lapangan.

"Perhutanan sosial jangan sampai mengabaikan kultur yang ada," kata Pimpinan Paguyuban LMDH Jawa Barat Nace Permana, kepada Antara, di Karawang, Jumat.

Ia menyampaikan konsep perhutanan sosial yang digulirkan KLHK harus dimatangkan kembali, karena selama ini banyak permasalahan dengan dalih perhutanan sosial di kawasan hutan, seperti yang terjadi di kawasan hutan Purwakarta. Atas nama perhutanan sosial, kata dia, dilakukan pembabatan pohon bambu untuk selanjutnya diubah menjadi pohon pisang.

Baca juga: Perhutani: Penebangan pohon bambu di kawasan hutan Purwakarta ilegal
Baca juga: Pembabatan pohon bambu di kawasan hutan Purwakarta dilaporkan ke polisi

Menurut dia, pembabatan pohon bambu di kawasan hutan Purwakarta dan diubah dengan pohon pisang itu adalah hal yang keliru, karena akan mengubah fungsi hutan. Sebab, menurut dia, pisang itu kategorinya perkebunan.

"Itu jelas keliru, karena bisa mengalihkan fungsi hutan menjadi perkebunan," katanya.

Nace juga menyampaikan kalau perhutanan sosial itu jangan sampai mengabaikan kultur yg ada. Artinya, jika kultur di kawasan hutan sudah lama mengembangkan pohon bambu, tidak usah diganti dengan pohon pisang.

"Hal terpenting, LMDH dan masyarakat setempat harus dilibatkan, memusyawarahkan apa yang dikembangkan dalam konsep perhutanan sosial itu," kata dia.

Baca juga: Dedi Mulyadi marah besar hutan bambu di Purwakarta diganti kebun pisang

Ia menyesalkan terjadinya pembabatan hutan bambu yang akan diubah menjadi pohon pisang di kawasan Hutan Sukasari, Purwakarta. Pihaknya juga mengapresiasi anggota DPR RI Dedi Mulyadi yang telah bereaksi keras atas pembabatan hutan bambu itu.

"Semoga pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bisa melek atas apa yang terjadi di lapangan dengan dalih perhutanan sosial. Banyak permasalahan, karena adanya perubahan konsep, dan seakan-akan merubah konsep kehutanan yang ada," ungkapnya. 

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021