Jakarta (Antara Megapolitan) - Presiden Joko Widodo memerintahkan untuk membuka delapan posko pengendalian dan penanganan asap yang terdiri atas empat di Sumatera dan empat di Kalimantan.

"Perintah Presiden, membuka delapan posko, empat Kalimantan dan empat Sumatera," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif di Istana Presiden, Jakarta, Jumat.

Ia menjelaskan dalam rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden di kompleks Istana Presiden Jakarta, Jumat siang, Kepala Negara memberikan perhatian atas penanganan masalah tersebut bahkan ada rencana untuk melakukan peninjauan langsung dalam waktu dekat.

Menurut Syamsul, ada empat langkah yang diambil untuk menangani asap, yaitu pemadaman sedini mungkin yang dilakukan oleh petugas di lapangan dibantu oleh TNI.

Langkah yang kedua adalah bidang hukum oleh Polri dengan menangani penegakan hukum terkait lahan yang terbakar dan menimbulkan asap.

"'Cluster' yang ketiga adalah kesehatan. Ada penyakit ISPA (infeksi saluran pernafasan atas), itu juga dari Kementerian Kesehatan di delapan posko tadi, aktivasi posko bencana asap," kata Syamsul Maarif.

Dan langkah yang terakhir, menurutnya, sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak membakar lahan.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bambang Hendroyono mengatakan sebagai koordinator penanganan asap, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan berkoordinasi dengan semua pihak untuk segera menangani asap.

Ia mengatakan pada Sabtu (4/9) akan dilangsungkan rapat koordinasi yang melibatkan semua unsur termasuk TNI dan Polri.

Menurut Bambang, hingga hari ini ada 156 titik panas di Sumatera dan Kalimantan.

Ia berharap, sepanjang September ini, asap dapat diatasi. 

Pewarta: Panca Hari Prabowo

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015