Bupati Bogor Ade Yasin memastikan bahwa Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tidak mengalokasikan secara khusus anggaran bantuan sosial (bansos) di tahun 2022, sehingga bergantung pada anggaran biaya tak terduga (BTT).

“Kita siapkan anggaran BTT, seperti untuk keperluan bencana alam dan lainnya, termasuk untuk bansos jika memang dibutuhkan tahun depan,” ungkapnya di Cibinong, Bogor, Senin.

Ia berharap bansos dari pemerintah pusat dan Pemprov Jawa Barat sudah cukup pada tahun 2022.

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu menyebutkan bahwa tahun ini pun Pemkab Bogor secara perlahan mendistribusikan bantuan natura kepada masyarakat yang sedang menjalani isolasi mandiri akibat positif COVID-19.

“Tahun ini kita sebut bansos tak terencana. Itu juga diambil dari BTT. Jadi kemungkinan tahun depan skemanya masih sama. Jadi untuk alokasi khusus bansos untuk tahun depan belum ada,” ujar Ade Yasin.

Dirinya beralasan, Pemkab Bogor tidak menyiapkan alokasi khusus bansos, pasalnya pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial (Kemensos) telah menyiapkan anggaran dan Pemprov Jabar pun setali tiga uang.

“Jadi kalau ke bansos semua, nanti sektor lain tidak kebagian. Jangan tergantung pada bansos. Kan sudah ada dari pusat dan provinsi. Kalau semua ke bansos yang lain tidak terakomodir,” tuturnya.

Ia mengakui, Pemkab Bogor yang memiliki program Satu Miliar Satu Desa (Samisade) dirasa bisa membantu masyarakat, yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi yang tak kunjung berkesudahan.

“Samisade itu semangatnya pada karya. Jadi uang dikelola desa untuk membangun infrastruktur tapi dikerjakan oleh masyarakat. Nanti mereka dibayar pakai samisade,” kata politisi PPP itu.

Baca juga: Pemerintah berikan bansos agar masyarakat tetap produktif
Baca juga: DPRD Bogor relakan anggaran kunker dialihkan untuk bansos terdampak pandemi
Baca juga: DPRD Kota Bogor: Pungli bansos adalah tindakan kejahatan kemanusiaan

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021