Sukabumi, (Antara Megapolitan) - Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi mengembangkan pakan ikan murah tetapi berkualitas di tengah melambungnya harga pakan atau pelet yang disebabkan melonjaknya bahan baku.

"Kami mencari formulasi untuk menciptakan pakan ikan yang murah tetapi memiliki kandungan gizi yang tinggi dan berkualitas," kata Kepala BBPBAT Sukabumi Sarifin di Sukabumi, Sabtu.

Menurut dia, inovasi terbaru yang ditemukan oleh para ahli perikanan di BBPBAT Sukabumi adalah pakan ikan dengan bahan baku dari eceng gondok.

Biasanya tanaman ini selalu dianggap hama dan limbah oleh pembudidaya karena pertumbuhannya yang cepat sehingga mengganggu budidaya ikan.

Namun, setelah dilakukan berbagai penelitian, ternyata kandungan protein eceng gondok yang telah dikeringkan mencapai 13 persen atau lebih tinggi dari dedak yang juga merupakan bahan utama pembuatan pakan. Bahkan, tidak menutup kemungkinan eceng gondok bisa menggantikan tepung ikan yang selama ini masih ekspor.

"Untuk sementara, dari hasil penelitian pakan yang bahan bakunya dari eceng gondok tersebut cocok untuk ikan herbivora dan omnivora seperti ikan mas, nila, dan lele," tambahnya.

Sarifin mengatakan keunggulan lainnya pakan ini mampu merangsang nafsu makan ikan sehingga mempercepat pertumbuhannya.

Dari hasil hitungan sementara, pakan ikan dari eceng gondok rencananya dijual hanya dengan harga Rp5.000/kg atau jauh lebih murah dari pakan pada umumnya yang harganya mencapai Rp15.000/kg.

Bahkan, penggunaan eceng gondok ini juga mempunyai efek simbiosis mutualisme, karena BBPBAT siap menerima eceng gondok dari masyarakat dengan harga Rp1.000/kg dalam kondisi kering. Sehingga, tanaman yang selama ini dianggap limbah atau hama, juga menghasilkan pemasukan untuk masyarakat.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015