Semarang (Antara Megapolitan) - Potensi pariwisata di Provinsi Jawa Tengah masih harus digarap secara optimal, agar bisa menarik minat wisatawan untuk berkunjung.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, upaya mengoptimalkan potensi pariwisata di Jateng dapat dilakukan dengan promosi yang gencar, menambah agenda wisata, dan perbaikan sarana prasarana pendukung, termasuk infrastruktur.

Menurut Ganjar, tradisi dan budaya masyarakat seperti di kawasan Candi Borobudur dan Dataran Tinggi Dieng bisa dijual sebagai objek wisata kepada wisatawan.

Ia mengatakan, situs Candi Borobudur yang berada di tengah tiga daerah, yakni Semarang, Solo, dan Yogyakarta itu memiliki banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan, antara lain wisata budaya, kuliner, sejarah, alam, wisata berbasis pedesaan, serta industri kreatif.

"Oleh karena itu perlu ada konsep serta sistem pengelolaan yang lebih terencana untuk mengembangkannya dan yang tidak kalah penting adalah peran serta kerja sama antarpemerintah daerah dan pemerintah provinsi," ujarnya.

Selain potensi pariwisata yang harus digarap secara optimal, kata Ganjar, perilaku pariwisata di Jateng juga masih kurang bahkan belum terbangun.

"Beberapa agenda wisata, seperti Dieng Culture Festival acaranya menarik, tapi pendukungnya tidak karena di mana-mana kotor, kuliner tidak enak, toilet buruk, dan kadang-kadang bau," katanya.

Data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jateng, potensi objek wisata di 35 kabupaten/kota saat ini tercatat 417 lokasi yang terdiri atas 132 lokasi wisata alam, 88 lokasi wisata budaya, 105 lokasi wisata buatan, 21 lokasi wisata minat khusus, dan wisata lain-lain  71 lokasi. 

Pewarta: Wisnu Adhi N

Editor : M.Ali Khumaini


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015