Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat kembali membuat skenario pemulihan ekonomi daerah setelah menghadapi gelombang kedua penularan COVID-19.

"Akan ada tiga tahapan pemulihan ekonomi daerah, mulai dari penyelamatan, pemulihan, dan normalisasi," ungkap Bupati Bogor, Ade Yasin di Cibinong, Bogor, Minggu (18/7).

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu menyebutkan bahwa langkah penyelamatan dilakukan terhadap tenaga kerja dan usaha ekonomi di berbagai sektor yang terdampak pandemi. Kemudian, menurutnya tahap pemulihan ditandai dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi berbagai sektor serta penyerapan tenaga kerja.

Baca juga: PPKM darurat, Kadin Bogor optimalkan sektor UMKM

"Pada tahap normalisasi itu kita tinggal melanjutkan program pemulihan sektor ekonomi secara normal," kata Ade Yasin.

Ia mengatakan, sedikitnya ada empat fokus pemulihan ekonomi dengan berbagai program yang disebar ke Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. Pertama, yaitu peningkatan daya beli melalui 12 program di sembilan SKPD.

Baca juga: Pemkab Bogor genjot geliat ekonomi melalui sektor pertanian

Kedua, peningkatan kesempatan kerja melalui lima program di lima SKPD. Ketiga, peningkatan produksi dan pemasaran melalui 26 program di delapan SKPD. Keempat, penguatan dunia usaha melalui tujuh program di lima SKPD.

Sebagai informasi, pandemi COVID-19 berimbas pada meningkatkan angka kesmiskinan di Kabupaten Bogor dari 9,06 persen pada 2019 menjadi 14,2 persen pada tahun 2020.

Baca juga: Pemkab Bogor bergantung pada sektor pariwisata untuk pulihkan PAD

Menurutnya, laju pertumbuhan ekonomi di wilayahnya melambat menjadi -1,17 persen pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 5,85 persen.

"Adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar dan pembatasan kegiatan masyarakat, berdampak pada turunnya aktivitas produksi barang dan jasa terutama yang bertumpu pada sektor ekonomi sekunder dan tersier," kata Ade Yasin.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021