Pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung lebih dari setahun tidak menghalangi pelaku bisnis untuk mengembangkan usahanya sehingga menjadi sukses.
"Pandemi tak menghalangi saya untuk terus berkreasi dan beradaptasi untuk mengembangkan usaha," kata pelaku bisnis kaos oblong Clarisha Octavia dalam keterangannya, Jumat.
Meski terbilang mulus menjalani bisnis fesyen, bukan berarti tidak ada hambatan yang ditemuinya. Dengan penjualan daring yang dipilihnya, proses produksi menjadi hambatan yang cukup serius bagi Clarisha.
Menurut dia, dengan daring, semua orang bisa melihat produknya kapan saja. Sehingga sewaktu waktu ada yang memesan produk, namun stoknya habis.
"Pakaian bukan merupakan produk yang mudah untuk dijual secara daring, karena adanya permasalahan terkait ukuran dan banyaknya pengembalian," ujarnya.
Baca juga: UMKM didorong adaptif hadapi pandemi COVID-19
Mengantisipasi hal tersebut, Ia kemudian mempekerjakan 6 karyawan untuk membantu usahanya dalam menjahit dan menyublim, sehingga proses produksinya dapat teratasi dengan baik. Ia juga melakukan inspeksi langsung untuk menjaga kualitas produknya.
Tidak hanya kualitas yang membuat Clarisha ditantang untuk tetap kreatif. Kompetitor yang ada juga dijadikan motivasi untuknya agar bisa belajar dari pesaing yang ada.
"Setelah mengetahui kekurangan yang kita miliki , kita harus melakukan sesuatu agar hal tersebut dapat kita antisipasi di kemudian hari," pungkas penghobi film Korea tersebut.
Clarisha Octavia (26) ternyata sukses menjadi jutawan. Predikat tersebut dia sandang hanya dengan berjualan di platform belanja online.
Baca juga: DKUM Depok minta pelaku UMKM beralih ke pasar 'online'
Semua diawali Clarisha ketika memiliki ide untuk memulai bisnis kaos oblong. Kaos yang dijualnya adalah Built Up, tren baru tanpa jahitan samping.
Untuk mengembangkan idenya, lulusan jurusan marketing sebuah kampus ternama di Surabaya ini pun menggandeng Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk membantu usahanya.
"Selama ini saya selalu menjalin hubungan dengan komunitas dan UMKM agar selalu mendapat update terbaru dan terkini," jelasnya.
Melihat peluang bisnis makin terbuka tersebut Clarisha langsung membuat brand yakni Seattle, dimana produk unggulannya yakni kaos polos, celana olahraga, hingga sandal. Nama itu ia pilih karena kekagumannya kepada Bill Gates, perintis Microsoft yang bermarkas di kota tersebut.
"Saya bercita-cita memiliki nilai luhur seperti Bill Gates, sosok pengusaha yang peduli terhadap orang sekitar," harapnya.
Baca juga: Pelaku UMKM Depok manfaatkan medsos perluas pemasaran produk
Meski baru menekuni usaha sejak 4 tahun terakhir, intuisi Clarisha cepat dalam menentukan target pasar. Hal ini terlihat dari omset bisnis yang meningkat tiga kali lipat terutama saat pandemi covid 19.
Clarisha mengatakan, kunci utama keberhasilan dari produknya adalah keunikan dan nilai tambah yang diberikan pada produk tersebut. Selain itu Ia juga menawarkan sablon kustom sesuka hati pelanggan.
"Target marketing kita sangat luas karena produk kita unisex sehingga laki-laki atau perempuan menjadi sasaran target pasar kita,"
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Pandemi tak menghalangi saya untuk terus berkreasi dan beradaptasi untuk mengembangkan usaha," kata pelaku bisnis kaos oblong Clarisha Octavia dalam keterangannya, Jumat.
Meski terbilang mulus menjalani bisnis fesyen, bukan berarti tidak ada hambatan yang ditemuinya. Dengan penjualan daring yang dipilihnya, proses produksi menjadi hambatan yang cukup serius bagi Clarisha.
Menurut dia, dengan daring, semua orang bisa melihat produknya kapan saja. Sehingga sewaktu waktu ada yang memesan produk, namun stoknya habis.
"Pakaian bukan merupakan produk yang mudah untuk dijual secara daring, karena adanya permasalahan terkait ukuran dan banyaknya pengembalian," ujarnya.
Baca juga: UMKM didorong adaptif hadapi pandemi COVID-19
Mengantisipasi hal tersebut, Ia kemudian mempekerjakan 6 karyawan untuk membantu usahanya dalam menjahit dan menyublim, sehingga proses produksinya dapat teratasi dengan baik. Ia juga melakukan inspeksi langsung untuk menjaga kualitas produknya.
Tidak hanya kualitas yang membuat Clarisha ditantang untuk tetap kreatif. Kompetitor yang ada juga dijadikan motivasi untuknya agar bisa belajar dari pesaing yang ada.
"Setelah mengetahui kekurangan yang kita miliki , kita harus melakukan sesuatu agar hal tersebut dapat kita antisipasi di kemudian hari," pungkas penghobi film Korea tersebut.
Clarisha Octavia (26) ternyata sukses menjadi jutawan. Predikat tersebut dia sandang hanya dengan berjualan di platform belanja online.
Baca juga: DKUM Depok minta pelaku UMKM beralih ke pasar 'online'
Semua diawali Clarisha ketika memiliki ide untuk memulai bisnis kaos oblong. Kaos yang dijualnya adalah Built Up, tren baru tanpa jahitan samping.
Untuk mengembangkan idenya, lulusan jurusan marketing sebuah kampus ternama di Surabaya ini pun menggandeng Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk membantu usahanya.
"Selama ini saya selalu menjalin hubungan dengan komunitas dan UMKM agar selalu mendapat update terbaru dan terkini," jelasnya.
Melihat peluang bisnis makin terbuka tersebut Clarisha langsung membuat brand yakni Seattle, dimana produk unggulannya yakni kaos polos, celana olahraga, hingga sandal. Nama itu ia pilih karena kekagumannya kepada Bill Gates, perintis Microsoft yang bermarkas di kota tersebut.
"Saya bercita-cita memiliki nilai luhur seperti Bill Gates, sosok pengusaha yang peduli terhadap orang sekitar," harapnya.
Baca juga: Pelaku UMKM Depok manfaatkan medsos perluas pemasaran produk
Meski baru menekuni usaha sejak 4 tahun terakhir, intuisi Clarisha cepat dalam menentukan target pasar. Hal ini terlihat dari omset bisnis yang meningkat tiga kali lipat terutama saat pandemi covid 19.
Clarisha mengatakan, kunci utama keberhasilan dari produknya adalah keunikan dan nilai tambah yang diberikan pada produk tersebut. Selain itu Ia juga menawarkan sablon kustom sesuka hati pelanggan.
"Target marketing kita sangat luas karena produk kita unisex sehingga laki-laki atau perempuan menjadi sasaran target pasar kita,"
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021